Sabtu, 23 November 2024

9 September 2004 – Insiden Bom Kuningan Hancurkan Kedubes Australia

Kantor Kedubes Australia pasca peledakan bom mobil. (Dok: merdeka)
Kantor Kedubes Australia pasca peledakan bom mobil. (Dok: merdeka)

TitikNOL – Hari ini 12 tahun yang lalu, tepatnya 9 September 2004, insiden Pengeboman Kedubes Australia di Kuningan, Jakarta, terjadi. Aksi yang dilancarkan para teroris ini lebih dikenal dengan insiden Bom Kuningan.

Ini merupakan aksi terorisme besar ketiga yang ditujukan terhadap Australia. Dimana sebelumnya terjadi insiden Bom Bali 2002 dan Bom JW Marriott 2003.

Sebuah bom mobil meledak di depan Kedutaan Besar Australia pada pukul 10.30 WIB di kawasan Kuningan, Jakarta. Jumlah korban jiwa tidak begitu jelas - pihak Indonesia berhasil mengidentifikasi 9 orang namun pihak Australia menyebut angka 11.

Diantara korban yang meninggal adalah satpam-satpam Kedubes, pemohon visa, staf Kedubes serta warga yang berada di sekitar tempat kejadian saat bom tersebut meledak. Tidak ada warga Australia yang meninggal dalam kejadian ini. Beberapa bangunan-bangunan di sekitar tempat kejadian juga mengalami kerusakan.

Pihak kepolisian menduga bahwa kelompok teroris Jemaah Islamiyah berada di balik peristiwa ini. Motif pengeboman masih belum jelas, namun ada kemungkinan berhubungan dengan pemilihan presiden yang akan datang.

Pengeboman itu dipercayai dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri bernama Heri Kurniawan alias Heri Golun dengan menggunakan van mini jenis Daihatsu bewarna hijau. Heri berhasil diidentifikasi melalui tes DNA.

Usai insiden ini, polisi menangkap empat orang yang dianggap sebagai pelaku dalam peristiwa ini pada 5 November 2004. Mereka adalah Rois, Ahmad Hasan, Apuy, dan Sogir alias Abdul Fatah di Kampung Kaum, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pada 13 September 2005, Rois dijatuhi vonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sehari kemudian, tersangka lainnya, Hasan, juga dijatuhi vonis hukuman mati. (Red/wikipedia)

Komentar