Jum`at, 22 November 2024

Dituding Buat Gaduh, Mahasiswa Unras Tuntut Usir Sekda dari Banten

Aksi unjuk rasa sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pemantau Pelaku Korupsi Banten di pintu masuk menuju Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Curug, Kota Serang, Kamis (12/3/2020). (Foto: TitikNOL)
Aksi unjuk rasa sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pemantau Pelaku Korupsi Banten di pintu masuk menuju Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Curug, Kota Serang, Kamis (12/3/2020). (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pemantau Pelaku Korupsi Banten, menggelar aksi unjuk rasa (Unras) di pintu masuk menuju Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Curug, Kota Serang, Kamis (12/3/2020).

Dalam aksinya, mahasiswa mendesak agar Gubernur Banten Wahidin Wahim, mengevaluasi kinerja Sekretaris daerah (Sekda) Banten Al Muktabar, karena dianggap menjadi biang kekisruhan dan kegaduhan di tataran birokrasi di Pemprov Banten.

“Semenjak Banten memiliki Sekda baru, tatanan birokrasi di Pemprov Banten menjadi acak-acakan. Banyak penjabat yang di Plt-kan dan banyaknya kekosongan jabatan. Sekda selaku Kepala Baperjakat terbukti tidak mampu dan malah membuat kegaduhan,” ujar Asep Ahmad Fauzi, koordinator dalam aksi tersebut dalam orasinya.

Asep juga mengkritisi soal adanya dugaan settingan dalam proses lelang jabatan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemprov Banten, yang mana Sekda Banten selaku Ketua tim panitia seleksinya.

Menurut Asep, proses lelang jabatan yang dilakukan oleh Sekda Banten terindikasi settingan dan hanya menghamburkan uang negara saja untuk membiayai prosesnya. Hal inilah kata Asep, yang menjadikan bahwa Sekda Banten tidak memiliki kemampuan dalam melakukan pembenahan di tatanan birokrasi di Pemprov Banten.

“Saat awal Sekda Banten dilantik, kita semua memiliki harapan besar karena melihat track recordnya sebagai penjabat di pusat dan pengalamannya yang mumpuni. Namun nyatanya, harapan kita hilang seiring buruknya kinerja Sekda Banten,” imbuhnya.

Asep pun mendesak, agar Gubernur Banten Wahidin Halim mengusulkan kepada pemerintah pusat, untuk mengganti Sekda Banten Al Muktabar dengan penjabat yang baru yang memiliki kemampuan dan komitmen melakukan pembenahan di tataran birokrasi di Pemprov Banten.

“Bila perlu diganti Sekdanya, karena mau setahun perjalanan Al Muktabar menjabat tidak ada perubahan. Masih banyak kok orang Banten yang mampu menjadi Sekda,” tegasnya.

Pantauan di lokasi aksi, mahasiswa membawa sejumlah spanduk dan kertas karton yang bertuliskan tuntutan. Tidak hanya itu saja, para pendemo pun meneriakan secara beramai-ramai agar mengusir Sekda Al Muktabar dari Banten.

“Usir usir usir Sekda dari Banten. Usir usir usir Sekda dari Banten,” teriak pendemo secara berulang-ulang.
Aksi inipun mendapatkan pengawalan ketat dari petugas kepolisian. Usai puas berorasi, mahasiswa pun akhirnya membubarkan diri.

Sementara diminta tanggapan terkait aksi ini, Sekda Banten Al Muktabar masih belum merespon. Dihubungi melalui pesan singkat, Al Muktabar belum membalas kendati pesan terkirim. (TN1)

Komentar