Kamis, 21 November 2024

Hindari Hoax Antisipasi Gesekan Sosial Jelang Pilpres 2019

Suasana dialog bertajuk "Tangerang Bicara Upaya Membumikan Civic Virtue" di aula Badan Perpusatakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Kabupaten Tangerang, Banten. (Foto: TItikNOL)
Suasana dialog bertajuk "Tangerang Bicara Upaya Membumikan Civic Virtue" di aula Badan Perpusatakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Kabupaten Tangerang, Banten. (Foto: TItikNOL)

SERANG,TitikNOL - Kepekaan sosial dan gesekan di tengah masyarakat kian rentan. Kondisi itu semakin kuat terlihat menghadapi Pilpres 2019.

Hal itu mencuat dalam dialog bertajuk "Tangerang Bicara Upaya Membumikan Civic Virtue" di aula Badan Perpusatakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Kabupaten Tangerang, Banten. Wakil Ketua Karang Taruna Kabupaten Tangerang, Subandi Musbah menyatakan etika moral kian terkikis di tengah masyarakat kian terkikis tiap kali menjelang pemilihan umum (Pemilu).

"Yang kedua, tradisi tabayun dari hoaks sudah tidak ada. Dua permasalahan itu, yang mendorong saya dengan Karang Truna mengakat tema civic virtue (moral kemasyarakatan) dan etika bermasyarakat dalam diskusi," kata Direktur Personal Branding dan Riset Visi Nusantara tersebut, Selasa (15/1/2019).

Kedua tradisi yang sebelumnya tumbuh di tengah masyarakat Indonesia tersebut, kata dia, terus terkikis. Salah satu contoh riil, menurut Subandi mengenai hoaks untuk kedua calon presiden RI baik Jokowi dan Prabowo Subianto. Isu mengenai kedua calon tersebut, kata Subandi sudah terkonfirmasi pada tahun 2014 silam. Namun, isu yang sama terus terulang hingga saat ini.

"Tradisi tabayun itu yang perlu terus ditumbuhkan. Kita bisa lihat civic virtue tersebut hilang apabila menyaksikan Whatsapp, facebook, instagram. Dampak dari penggunaan media sosial yang kurang bijak terasa di kehidupan nyata, khususnya di Tangerang," ujar Bandi.

Mengenai hoaks sendiri, Subandi melihat sengaja diciptakan oleh kalangan orang-orang terdidik. Berbekal data yang ada, kelompok tertentu justru memanfaatkan untuk memelintir fakta dan menyerang personal seseorang. "Bukan by accident, ini by design. Makanya harus ada gerakan counter hoaks," ujarnya.

Ketua Komisi VIII DPR RI M Ali Taher lebih banyak menjelaskan basis filosofis civic virtue dalam ranah filsafat moral. Politisi PAN tersebut mendadar mengenai civic virtue sebagai merupakan basis etis nilai yang hidup di tengah masyarakat tanpa harus terkotak-kotakan oleh agama. Basis nilai tersebut hidup di kalangan agama manapun.

"Civic virtue merupakan cabang filsafat yang masuk pada ranah aksiologi. Pada ranah ini (aksiologi) terbagi dua menjadi etika dan estetika. Etika hampir sama dengan virtue dan moral. Asal kata dari bahasa Yunani ta eta. Etika ini memerlukan relationship dengan orang lain," kata Ali Taher.

Hadir dalam acara yang sama yakni Danramil Rajeg, Organisasi Kepemudaan seperti Karang Taruna, Nahdatul Ulama, Himpunan Mahasiswa Tangerang (HIMATA), IPNU, PMII. (TN2)

Komentar