SERANG, TitikNOL – Demisioner Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrrachman Ruki, sentil Gubernur Banten Wahidin Halim tepat di peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Banten yang ke 20 tahun.
Menurut ketua antirasuah masa jabatan 2003 sampai 2007 itu, kondisi kemiskinan semakin nyata kian hari di Banten. Hal itu terlihat masih banyaknya masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari ditengah pandemi.
Ditambah, kenyataan yang harus diterima pada saat ini Banten peringkat tertinggi angka pengangguran dalam tingkat nasional. Tidak menutup kemungkinan angka ini akan bertambah, apabila Pemprov Banten tidak melakukan inovasi kerja cerdas.
“Pengangguran harus diperhatikan, ini akan mengalami kelonjakan di covid ini. Kemiskinan juga akan naik, dari 5,92 persen sensus nasional sekarang menjadi 4,94 persen. Kemiskinan nyata semakin hari,†katanya dalam menyampaikan selayang pandang di rapat paripurna hari jadi Banten, minggu (4/10/2020).
Disisi lain, ia mengapresiasi tentang Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Banten yang naik digit. Meski demikian, kenaikan itu belum mencapai target indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“IPM meningkat tahun 2019 dibandingkan dengan 2018. Namun, inditator belum mencapai target RPJMD dari tahun ke tahun. Yang menentukan RPJMD itu bukan rakyat, tapi bapak-bapak sekalian,†terangnya.
Ia menuturkan, peluang daerah di Banten masih banyak yang harus dikembangkan. Selain letak geografis sebagai penyangga Ibu Kota Negara (DKI Jakarta), potensi daerah dinilai mumpuni jika dikelola dengan baik.
“Peluang masih banyak, Banten sebagai penyangga Ibu Kota Negara dan zonasi setrategis bisa dimanfaatkan,†tuturnya. (Son/TN2)