TANGSEL, TitikNOL - Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia 98 (JARI 98) mempersiapkan rekonsiliasi secara nasional. Seruan rekonsiliasi itu menyusul adanya tensi tinggi suhu kekuatan politik kedua kubu Jokowi dan Prabowo pasca pemilu 2019.
Ketua Presidium JARI 98, Willy Prakarsa, menyatakan pihaknya kini tengah mempersiapkan rekonsiliasi untuk memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula, antara kedua kubu kekuatan politik besar Jokowi dan Prabowo yang sempat bersitegang.
"Kami punya agenda besar, salah satunya menyerukan rekonsiliasi. Seruan rekonsiliasi itu bertujuan menyelesaikan segala perbedaan antara kedua kubu Jokowi dan Prabowo pasca pemilu 2019,"ungkap Willy Prakarsa kepada TitikNOL, Jum'at (10/5/2019).
Meski begitu, lanjut Willy, rekonsiliasi nasional itu akan diawali dari kelompok-kelompok aktivis 98 yang semula terbelah mendukung capres-cawapres 01 dan 02. Rekonsiliasi yang dikemas dalam acara buka bersama itu akan mengundang Jokowi dan Prabowo sebagai simbol perdamaian.
"Semua aktivis 98 dari kubu 01 dan 02 akan kita undang, acara ini penting untuk mendinginkan dan menyejukkan suasana usai Pemilu 2019 kemarin. Kita akan mengundang Jokowi dan Prabowo sebagai simbol perdamaian,"terangnya.
Tak berhenti disitu, Willy berharap dalam agenda besar rekonsiliasi nasional itu semua pihak untuk bersama-sama bisa menahan diri dan dapat mempersiapkan mental meski dalam posisi menang maupun kalah.
Hal itu disampaikannya menyusul penantian hasil rekapitulasi secara nasional yang dilakukan oleh komisi pemilihan umum (KPU) yang digelar pada 22 Mei 2019 mendatang. (Don/TN1).