Kapolri: Kegaduhan Aksi 2 Desember Jangan Buat Negara Tetangga Tepuk Tangan

Suasana Istigosah bersama ulama dan masyarakat Banten, di Masjid Albantani, Curug, Kota Serang, Jumat (25/11/2016). (Foto: TitikNOL)
Suasana Istigosah bersama ulama dan masyarakat Banten, di Masjid Albantani, Curug, Kota Serang, Jumat (25/11/2016). (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian mengatakan, kegaduhan dan peristiwa aksi para ulama dan santri jangan sampai membuat negara tetangga bertepuk tangan melihat kekacauan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Tito menjelaskan dalam sambutannya, 71 tahun NKRI tetap tegak. Ini semua karena kekompakkan, bukan karena TNI, Polri, Bupati dan Gubernur semata. Tapi karena semua elemen masyarakat ini yang harus dijaga.

"Apalagi kompetisi negara yang kuat, negara yang kuat bertahan negara yang lemah akan kalah. Liat Syria dan Mesir berantakan, Yaman mengkhawatirkan," kata Tito, di Istigosah bersama ulama dan masyarakat Banten, di Masjid Albantani, Curug, Kota Serang, Jumat (25/11/2016).

Lanjut Tito, sebagai negara muslim terbesar di dunia, masyarakat jangan sampai pecah karena adanya perbedaan. "Dan Negara kita muslim terbesar di dunia, tapi kita harus hati hati. Jangan terjadi perbedaan dan perpecahan. Soalnya, yang kena imbas masyarakat," ucapnya.

"Kalau kita berantakan, negara tetangga sebelah kita mereka tepuk tangan karena negara kita ribut di dalamnya sendiri," sambungnya. (Meghat/Rif)

Komentar