SERANG, TitikNOL - Menteri koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, ditusuk oleh orang tak dikenal saat mengunjungi Pandeglang.
Wiranto terkena tusukan di bagian perut bawah sebelah kiri, usai menghadiri acara peresmian Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla’ul Anwar di Kampung Cikaliung, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi.
Peristiwa itu terjadi dalam waktu yang cepat dan melukai tiga orang lainnya yang mencoba menyelamatkan Wiranto dari serangan pria berkaos hitam. Dari korban penganiayaan tersebut, salah satunya adalah Kapolsek Menes Kompol Dariyanto.
Baca juga: Kondisi Terkini Kapolsek Menes Usai Pindah Rawat ke RS Sari Asih
Saat dibesuk di RS Sari Asih Serang pada Jumat, (11/10/2019) pukul 14:12 WIB, Kompol Dariyanto menceritakan peristiwa naas itu kepada Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi.
Menurutnya, awal mula peristiwa itu terjadi disaat Menkopolkam Wiranto menyapa masyarakat dan para aparat keamanan sebelum pamit kembali ke Jakarta.
Namun setelah bersalaman dengannya, kata Kompol Dariyanto, ada seorang pria yang menerobos tembok pengamanan dan menyerang Wiranto. Akibatnya, mantan Panglima TNI itu tersungkur.
"Setelah pak Wiranto bersalaman dan saya membealikan badan, ada yang nyerobot dan saya nggak tahu pak Wiranto sudah jatuh tapi yang nyerobot itu sudah jatuh karena terkena desakan," katanya.
Baca juga: Anak Pelaku Penusukan Terhadap Menkopolhukam Wiranto Dibawa ke Medan
Pasca penusukan tersebut, masyarakat yang telah menyapa Wiranto terkaget-kaget. Dengan insting Kepolisiannya, Dariyanto pun turut mengamankan pejabat yang lain agar tidak diserang kembali oleh orang tak dikenal.
"Akhirnya kami bersama masyarakat membantu pak Wiranto dibawa ke mobil ambulans. Setelah itu saya mengantisipasi pejabat yang lain karena banyak orang nonton," terangnya.
Namun nasib naas malah menimpa dirinya. Setelah pelaku penusukan terhadap Wiranto diamankan aparat kepolisian dan masyarakat, kemudian giliran Kompol Dariyanto yang ditusuk oleh pelaku perempuan yang menggunakan hijab dari arah belakang.
Serangannya pun tak hanya sekali, beberapa luka tusukan di bagian tangan dan dada Kompol Dariyanto menjadi sasaran kekejaman pelaku. Akibatnya, Kapolsek Menes itu mendapat lima tusukan di sekujur tubuhnya.
"Setelah itu saya membalikan punggung, saya ditusuk dari belakang. Semenjak itu saya berbalik arah, nah yang menyerang saya itu berpakaian jilbab. Saya nggak tahu karena pisaunya tertutup dengan kain hitam," ungkapnya.
"Tiba-tiba menghantam ini saya (bahu kanan). Ini apa sih ibu-ibu ini, saya bilang gitu, akhirnya saya sepak (tendang) dan dia jatuh kalau nggak salah," jelasnya.
Sadar mendapatkan tusukan, dirinya pun mendepak pelaku. Setelah dirasa luka tusukan mengeluarkan darah, dirinya pun berjalan kaki ke Puskemas yang jaraknya 500 meter dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Jatuh itu masih nuding-nuding, akhirnya di amankan sama massa karena banyak intel juga. Setelah diamankan saya berjalan, karena pak Wiranto sudah diamankan terlihat dari jauh, akhirnya jalan kaki ke Puskesmas dengan berlumuran darah yang jaraknya 500 meter dari TKP," tuturnya.
Ia menuturkan, penyerangan terhadap dirinya dilakukan karena pelaku perempuan kesal tidak dapat melukai Wiranto. Kompol Dariyanto mengatakan, rasa sakit yang paling parah dirasakan pada bagian punggung.
"Yang laki-laki nyerang pak Wiranto dan yang Perempuan nyerang saya. Menyerangnya ke pak Wiranto dulu. Posisi saya berhadapan dengan pak Wiranto," ucapnya.
"Kalau ibu-ibu nggak (nyerang Wiranto) karena mungkin terhalang oleh saya, karena jaraknya antara mobil rombongan dengan tembok itu nggak ada 2 meter, sehingga terhalang karena ketidakpuasan melihat saya mengawasi pak Wiranto dan pejabat lainnya," katanya.
Diketahui, bahwa pasca kejadian tersebut Wiranto sempat dirawat di RSU Berkah Pandeglang hingga akhirnya dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto di Jakarta.
Sedangkan Kompol Dariyanto sempat mendapatkan pertolongan pertama di Puskesmas, kemudian dirawat di RSU Berkah Pandeglang dan akhirnya dirujuk ke RS Sari Asih Serang.
Pantauan di kamar perawatan, kondisi Kompol Dariyanto saat ini terus membaik setelah mendapatkan perawatan intensif dari medis.
"Udah lebih baik dari yang kemarin," tukasnya. (Son/TN1)