SERANG, TitikNOL - Kenti (38) warga kurang mampu asal Kampung Naga Hurip, Desa Mekarjaya, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, harus rela kehilangan putra ketiga-nya karena banyak pendarahan akibat ditandu menggunakan bambu sejauh 7 kilometer.
Dani Agustian, salah satu warga yang ikut menandu Kenti menuturkan, kondisi jalan yang tidak dapat diakses oleh kendaraan roda empat menjadi faktor utama Kenti kehilangan bayinya.
Menurutnya, kondisi fisik Kenti yang kelelahan dan mengalami pendarahan cukup parah akibat terlalu lama menahan sakit di perutnya, harus pasrah menerima sang bayi di kebumikan.
"Kondisi jalan rusak, di sini nggak ada akses roda empat. Jauh melewati 2 RW, jaraknya ada 7 km," saat dihubungi TitikNOL, Rabu (4/9/2019).
Baca juga: Ini Kondisi Terkini Kenti, Wanita Hamil Ditandu Bambu yang Viral
Ia menuturkan, putra ke tiga Kenti tersebut di kebumikan di tempat pemakaman yang tidak jauh dari Kampung Naga Hurip.
"Si bayi meninggal di Puskesmas. Udah dimakamkan hari senin kemarin," ujarnya.
Ia juga menjelaskan, kondisi fisik dan psikologis Kenti masih dalam tahap pemulihan. Dani hanya berharap, kejadian yang menimpa saudaranya tersebut tidak lagi terjadi pada masyarakat lainnya.
"Mohon didoakan mas biar ibunya pulih. Pengen cepet diperbaiki aja jalannya," tukasnya. (Son/TN1)