SERANG, TitikNOL - Ribuan masyarakat dari berbagai wilayah di Provinsi Banten menghadiri Haul Akbar dan Istigasah Syekh Muhammad Ja'far dan Syekh Muhammad Nuh yang ke-13 di Kawasan Sumur Gulung, Kampung Solor, Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Sabtu (11/3/2023).
Dalam sambutannya, Ketua Forum Silatuhrami Keluarga Besar Syekh Muhammad Ja'far (FSKS), KH Syaihul Hidayat menjelaskan bahwa salah satu tujuan utama dari haul yang dihelat setiap tahun tersebut yakni dalam rangka meningkatkan ukhuwah Islamiyah.
"Momen haul ini yang utama adalah kita ingin mendoakan beliau (mendiang Syekh Muhammad Ja'far), dengan harapan apa yang telah beliau perjuangkan semasa hidupnya sebagai ulama yang kharismatik, ahli ilmu tauhid. Kami merasa bersyukur, sampai sekarang keluarga besar ini masih sangat solid," ungkap Cucu Syekh Muhammad Ja'far tersebut.
Syekh Muhammad Ja'far adalah sosok ulama yang sangat dikagumi hingga akhir hayatnya pada tahun 1927. Ia lahir sekira tahun 1845, putra bungsu dari tiga bersaudara keturunan Syekh Muhammad Nuh, seorang ustad yang juga merupakan penghulu desa dari Kampung Nyamuk, sebuah wilayah di Kecamatan Bojonegara.
Sejak kecil, penulis kitab tauhid Al Bajuri ini sudah menimba ilmu di sebuah pondok pesantren di Kampung Kependilan, Kecamatan Jombang hingga sempat mendalami ilmu agamanya dari Syekh Muhammad Arief, adik kandung Residen Banten Syekh Ahmad Chatib. Dijelaskan, Syekh Asnawi Caringin merupakan salah seorang ulama kharismatik yang sempat berguru dengan Syekh Muhammad Ja'far.
"Sebagai putra daerah yang lahir di Beji, kaki Gunung Santri Bojonegara, ini adalah kebanggaan saya untuk dapat bersilaturahmi. Momentum ini sekaligus untuk mengingatkan kita bersama bahwa Bojonegara itu sebenarnya tidak bisa dianggap remeh oleh masyarakat luar. Di Bojonegara ini ada banyak pejuang yang perlu kita ingat seperti Ki Wasyid, Ki Yasin Beji dan Ki Ja'fat yang menjadi panutan kita bersama. Jadi tidak ada istilah orang Bojonegara - Puloampel itu menyerah sebelum berperang, karena dari dulu sudah ada sejarahnya orang Bojonegara itu lahi sebagai pemimpin yang tangguh," ujar Walikota Serang, Syafrudin yang hadir dan dinobatkan sebagai Keluarga Besar Bani Syekh Muhammad Ja'far.
Sementara itu Ruhul Amin, Kepala Desa Margagiri mengatakan bahwa keberadaan areal pemakaman Syekh Muhammad Ja'far dan kerabatnya seluas 1,5 hektare tersebut selama ini turut mengharumkan nama wilayahnya lantaran telah menjadi pusat kawasan wisata religi lainnya di Kecamatan Bojonegara.
"Tingkat kunjungan peziarah baik itu warga sini maupun dari luar daerah sangat tinggi ya, apalagi pada malam Jumat," katanya.
Masih di tempat yang sama, dalam haul akbar dan istigasah tersebut Arief Hidayatullah, Kepala Desa Argawana, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang mengajak seluruh masyarakat setempat untuk bersama-sama mengawal pembangunan di Bojonegara dan sekitarnya.
"Seperti kemarin sempat terjadi banjir di Kampung Beji dan itu dikeluhkan warga karena pembangunan yang tidak merata, saluran air juga yang kurang baik. Seperti di Desa saya, ada jalan Kabupaten yang kondisinya rusak parah dan menghambat aktivitas warga, wilayah ini kan adalah gerbang investasi tetapi yang diperbaiki hanya ratusan meter sedangkan jaraknya kiloan meter. Ini perlu saya sampaikan, karena bagaimana pun Kepala Desa ini kan adalah anak buahnya Bupati," ungkap Cucu Syekh Muhammad Ja'far tersebut.
Haul akbar dan istigasah tersebut turut dihadiri sejumlah wakil rakyat, penceramah kondang beserta qori nasional dan internasional. (Ardi/TN)