SERANG, TitikNOL - Pasangan Muhammad Royani - Aditya Ramadhan, resmi memimpin Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten.
Keduanya terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua secara aklamasi di Kongres IV Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten, di Sekretariat Pokja, Curug, Kota Serang, Kamis (25/5/217).
Usai terpilih Royani - Adit langsung memaparkan visinya memimpin wartawan yang sehari-hari melakukan peliputan di lingkungan Pemprov Banten.
"Ke depan kita ingin wartawan di Pokja Banten bisa menjadi mandiri, kreatif dan profesional dalam memproduksi karya jurnalis," seru Royani usai pemilihan.
Tidak hanya visi tersebut, keduanya juga berjanji akan meningkatkan kapasitas para wartawan dengan mempebanyak program kajian dan pelatihan.
"Pokja itu milik bersama, sinergisitas dan dukungan dari kawan-kawanlah yang akan membuat pokja semakin baik," tambahnya.
Ketua Panitia Kongres IV Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten Andika Ilman mengatakan, semua keputusan kogres sudah final.
"Kongres sudah dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, hasilnya Royani dan Adit yang memimpin pokja dua tahun ke depan," ungkapnya.
Panitia juga mengapresiasi semua anggota pokja yang meluangkan waktu untuk melaksanakan kongres.
"Segala dinamika yang terjadi menjadi pembelajaran. Karena pada prinsipnya, pokja menjadi tempat bernaung wartawan dengan rasa kekeluargaan," lanjutnya.
Sebelumnya, pada pagi harinya, pembukaan kongres dilakukan di aula Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Provinsi Banten. Pembukaan dibuka oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Provinsi Banten Komari dan turut dihadiri oleh Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah.
Sementara, Asep Rahmatullah menyebut, wartawan sebagai pilar ke empat demokrasi punya peranan penting dalam pembangunan. Keberadaan jurnalis tidak hanya menjadi penyaji informasi, tapi kontrol sekaligus masukan bagi pemerintah.
"Wartawan turut berkontribusi atas maju tidaknya pembangunan. Karenanya saya berharap wartawan terus melakukan kritik yang konstruktif," pungkasnya. (Gat/red)