CILEGON, TitikNOL – Letupan yang menyebabkan hujan serbuk purified terephthalic acid (PTA) di PT Indorama Petrochemical yang berada di Lingkungan Rombongan, Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota CIlegon, terjadi akibat tekanan tinggi saat proses pembersihan di area crystal leser.
Dikatakan Corporate Affair PT Indorama Chemical, Malim Hander Joni, akibat tekanan tinggi, pipa otomatis terbuka dan membawa serbuk ke luar cerobong.
Dalam saluran pipa produksi dari bahan mentah ke bahan setengah jadi kata Joni, terdapat gumpalan yang menyebebakan tersumbatnya aliran di dalam pipa sehingga pipa pengaman di area produksi tersebut terbuka secara otomatis.
“Jadi di dalam pemurnian itu menggunakan cairan air biasa kemudian dia perlu dikristalisasi pada line kristalisasi itu pada saat mau mengkristalisasi itu terjadi ada blok secara otomatis kalau dia blok tekanan yang mendorong dari sini kan naik,” kata Joni kepada wartawan, Jumat (29/12/2017).
Baca juga: Ini Nama-nama Korban Keracunan Kebocoran Pipa PT Indorama Petrochemical
Akibat penyumbatan yang terjadi di dalam pipa produksi, bahan setengah jadi yang disebut oleh pihak perusahaan PTA, keluar area sejauh 300 meter lebih hingga ke permukiman warga.
Joni menjelaskan, jika sumbatan itu tidak dibuang oleh pipa pengaman otomatis, maka yang akan terjadi lebih parah dari hujan serbuk yang hari ini terjadi.
Beruntung, pipa pengaman terbuka dan membuang gumpalan serbuk itu keluar selama 20 detik.
“Jadi ini safety valve bekerja dengan baik, ini yang saya katakan alhamdulillah safety valvenya bekerja dengan baik. Kalau tidak bekerja pipanya yang pecah pasti pipa produksinya yang pecah, itu kan akan merembet ke mana-mana,” ujarnya.
Adapun jumlah serbuk putih yang keluar hingga mencemari lingkungan sekitar menurut Joni berjumlah kurang lebih 5 ton.
Beberapa warga yang terdampak serbuk itu langsung dilarikan ke rumah sakit lantaran merasa sesak nafas dan mata perih.
Joni pun memastikan, bahwa partikel berupa serbuk putih itu tidak akan berdampak apa-apa pada lingkungan sekitar.
Joni menganologikan, serbuk itu seperti batu bara yang tidak masuk ke dalam limbah B3 namun keberadaannya menganggu.
“Saya analogikan itu seperti batu bara, batu bara B3 bukan? Kalau B3 kenapa dia harus terbuka dan melebar ke mana-mana. Jadi gini, sifatnya itu kalau tidak dikontrol ya bumi ini jadi hitam sama batu bara itu terbuka dan kemana mana, sama sifatnya seperti itu. Nah, sifatnya eksplosif apakah terbakar? Tidak, dalam ambang batas tertentu semua pasti ada ambang batas,” jelasnya.
Joni mengungkapkan, pihaknya langsung berupaya membersihkan serbuk putih itu yang mengotori jalan raya dan pemukiman warga agar tidak mengganggu.
"Selain membersihkan, kita mendatangi permukiman warga untuk mensosialisasikan bahwa dampak serbuk putih itu tidak terlalu berbahaya," tukasnya.(Ardi/red).