CILEGON, TitikNOL - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon, disabotase sekelompok teroris. General Manager beberapa karyawan disandera oleh sekelompok teroris.
Sekelompok orang yang menyabotase objek vital nasional itu masuk dari area laut Suralaya di dekat jetty oil di kompleks penyalur listrik Jawa-Bali tersebut.
Penyanderaan berlangsung sekitar 3 jam. Peristiwa itu kemudian diketahui oleh TNI Aangkatan Laut. Operasi pembebasan sandera pun dilakukan dengan mengerahkan beberapa kapal milik TNI AL.
Selain kapal, pasukan katak dan penyelam diterjunkan untuk membaskan sandera dan melumpuhkan teroris yang menyabotase PLTU Suralaya tersebut.
Operasi pembebasan pun dilakukan secara senyap. Setelah berhasil menguasai lokasi, pasukan akhirnya berhasil dilumpuhkan para teroris tersebut.
Sabotase di PLTU Suralaya ini bukan kejadian yang sebenarnya, melainkan simulasi latihan kesiapsiagaan yang dilakukan oleh Komando Armada I (Koarmada I) TNI AL dalam rangka pengamanan objek vital nasional.
"Untuk mempertahankan SDM kemampuan para prajurit dan kedua mencoba sejauh mana peralatan yang sudah kita beli sesuai dengan peruntukannya," kata Pangla TNI Marsekal Hadi Tjahyanto, saat menyampaikan sambutannya seusai menggelar simulasi, Kamis (28/3/2019).
Simulasi ini kata dia, juga untuk mengetahui fungsi KRI Semarang yang baru dibeli TNI AL dari PT PAL. Kapal rumah sakit itu merupakan buatan anak bangsa.
"Apa yang saya lihat tadi sesaui dengan setting operasi semuanya berjalan dengan lancar. Setiap kegiatan pasti memenuhi satu kendala, tapi tidak menurunkan mental kita untuk terus berlatih," imbuhnya. (Ardi/TN1).