Minggu, 24 November 2024

Warga Khawatirkan Bahan Kimia, Pemprov Banten Janjikan Analisis Dampak Banjir

Gubernur Banten Rano Karno, saat meninjau daerah korban banjir di Kampung Kadu gareng, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Selasa (26/7/2016). (Foto: TitikNOL)
Gubernur Banten Rano Karno, saat meninjau daerah korban banjir di Kampung Kadu gareng, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Selasa (26/7/2016). (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Pemprov Banten mengaku akan menganalisa efek banjir bandang di sekitar kawasan Anyer Kabupaten Serang, dan Cigading hingga Ciwandan di Kota Cilegon. Apakah menimbulkan efek negatif bagi warga atau tidak.

"Itu harus di analisa, kita ada 85 industri kimia besar. Kita pelajari nanti, regulasi itu ada di pusat, kita cari solusi nya seperti apa. Lingkungan harus menjadi ujung tombak dalam pembangunan," kata Rano Karno, Gubernur Banten, usai meninjau korban longsor dan posko terpadu BPBD Banten di kantor Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Selasa (26/07/2016) kemarin.

Baca juga: Korban Banjir Khawatirkan Pencemaran Kimia Industri dari Sekitar

Jika terjadi bahaya kimia, maka baik perusahaan dan pemerintah akan memberitahu kepada masyarakat dan akan disikapi dengan sesegera mungkin sesuai Standar Operasi dan Prosedur (SOP).

"Kalau ada bencana gempa, ada kebocoran, masyarakat harus tahu. Kita belum dapat laporan," tegasnya.

Perlu diketahui bahwa di sepanjang pesisir menuju Pantai Anyar dan Carita, tepatnya di kawasan Cigading dan Ciwandan dipenuhi dengan berbagai macam industri, seperti Industri Kimia dari PT Candra Asri Petrochemical, PT Semen Merah Putih, PT Sankyu dan masih banyak lagi. (Meghat/dd)

Komentar