SERANG, TitikNOL - Gubernur Banten Rano Karno mengungungkapkan rasa simpati yang mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat Banten di beberapa wilayah yang terendam banjir.
Lebih jauh, Rano mengaku mengucapkan bela sungkawa terhadap warga Kampung Pangeuseupan, RT 01, RW 14, Desa Labuan, Kabupaten Pandeglang yang meninggal dunia.
"Tentu ini merupakan musibah yang harus segera ditanggulangi. Saya pribadi mengucapkan bela sungkawa untuk keluarga korban," kata Rano Karno kepada wartawan melalui rilis yang diterima awak media, Senin (25/7/2016).
Selanjutnya, Rano Karno mengaku telah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten untuk menerjunkan anggota untuk melakukan evakuasi korban bencana.
Selain itu, Rano juga menginstruksikan langsung kepada Dinas Sosial Provinsi Bante, untuk membuat dapur umum di beberapa titik lokasi yang terendam banjir.
"Sudah kami perintahkan untuk langsung terjun ke lokasi. Kita harus cepat karena kita tidak ingin ada korban lain akibat banjir," tuturnya.
Rano yang kini berada di Komplek Perkatoran BI, Jakarta Pusat tengah mengikuti fit and proper test OJK, mengaku akan meninjau lokasi banjir sepulangnya ke Banten.
Sebelumnya diberitakan, banjir menggenangi ratusana rumah penduduk di wilayah Anyer, Kabupaten Serang. Banjir juga melanda wilayah lainnya di Kabupaten Pandeglang.
Akibat kejadian tersebut, beberapa wilayah terendam seperti di Kecamatan Labuan antara lain di Desa Kalang Anyar, Desa Teluk, Desa Caringin, Desa Labuan, Desa Pejamben, Desa Banjarmasin. Ketinggian air bahkan mencapai 120 senti meter.
Pukul 24.15 WIB musibah Banjir di Kecamatan Labuan dan Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, menimbulkan korban jiwa, Senin (25/7/2016). Korban meninggal saat mobil yang ditumpangi terjebak lumpur banjir.
Keempat warga yang meninggal yakni Evi Lutfiah (41), M Fahri Ramadan (6), Syarifatul Ginayah (18) dan Ahmad Ahyani (52). Semua korban tewas merupakan warga Kampung Pangeuseupan, RT 01, RW 14, Desa Labuan, Kabupaten Pandeglang. (Red)