SERANG, TitikNOL - Pemandangan menarik terjadi saat momen pengundian nomor urut calon gubernur dan wakil gubernur di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten, Senin 23 September 2024.
Momen menarik itu ketika calon Gubernur Banten, Airin Rachmi Diany memberikan dua tangkai bunga mawar berwarna merah dan putih kepada Andra Soni.
Hal yang sama juga dilakukan calon wakilnya, Ade Sumardi yang memberikan bunga mawar serupa kepada pasangan Andra, Dimyati Natakusumah.
Setelah memberikan bunga, Airin dan Ade juga langsung menjabat tangan Andra dan Dimyati, yang jadi kompetitornya di Pilgub Banten 2024.
Melihat momen kearaban itu, Ketua DPD Demokrat Banten Iti Oktovia Jaya yang menjadi partai pengusung Andra-Dimyati mendekat dan langsung memberikan pelukan erat kepada Airin.
Kemudian, mantan Bupati Lebak itu menjabat Ade Sumardi, yang pernah bersamanya memimpin Kabupaten Lebak dua periode dan sekarang menjadi calon wakil Gubernur Banten mendampingi Airin.
Melihat momen itu, Akademisi Untirta Nia Kania Kurniawati mengapresiasi. Ia menilai, pemberian bunga mawar tersebut sebagai tanda persahabatan.
"Bunga mawar semua orang juga tahu bahwa menandakan arti romansa, baik itu dalam hubungan pertemanan, pasangan, kolega. Warna merah itu sendiri menandakan kehangatan, sedangkan warna mawar putih artinya ketulusan dan kedamaian," katanya saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Selasa 24 September 2024.
Menurutnya, yang memberikan pertama memiliki makna lebih dalam. Hal itu memberi pesan tentang persahabatan meski sedang dalam persaingan politik.
"Tapi gestur siapa yang terlebih dahulu memberikan, itulah yang simbol yang bermakna mendalam. Apalagi melihat gerak tubuh Pak Andra Soni yang terlihat kaget dan tidak menyangka. Sedangkan Bu Airin yang dalam posisi yg memberikan lebih terlihat santai," ucapnya.
"Hanya saja saya secara keseluruhan melihat, bahwa memberikan bunga, it means I am above, I am the one who moves and win at the first place," sambung dosen Pascasarjana Ilmu Komunikasi Untirta kelahiran Bandung, 8 Juli 1979 itu.
Nia juga mengapresiasi semua pihak yang bekerja untuk suksesnya Pilgub Banten. Apalagi tidak ada kotak kosong sehingga masyarakat punya pilihan alternatif pemimpi Banten lima tahun kedepan.
"Saya apresiatif dengan tidak adanya kotak kosong, dan adanya tokoh baru yg berani untuk muncul dan berusaha memberikan nuansa baru," ucap Nia.
Ia berharap Pilgub Banten berjalan dengan damai. Masing-masing kandidat dapat memberikan gagasannya untuk kemajuan Banten.
"Harapannya situasi pemilihan berlangsung dg aman dan kondusif. Dan siapapun yang terpilih, tingkat kemiskinan dan ekses-aksea negatif yang selalu bergaung di Provinsi Banten dapat jauh berkurang. Ciptakan lapangan pekerjaan, edukasi yang mumpuni serta harga sembako yang terjangkau," ujar Nia.
Diketahui, Airin dan Andra yang sekarang menjadi rival di Pilgub Banten, pada Pemilu 2024 berada dalam satu barisan Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden.
Bahkan, Airin yang merupakan kader Partai Golkar, merupakan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Provinsi Banten Prabowo-Gibran.
Namun, pada Pilgub Banten kali ini, kedua tokoh tersebut harus berseberangan dan sama-sama menjadi kandidat dengan koalisi partainya masing-masing.
Airin-Ade yang mengusung koalisi Banten Maju Bersama diusung gabungan koalisi Partai Golkar, PDIP, Partai Buruh, PBB, PKN, Gelora dan Partai Umar. Pasangan ini mendapat nomor urut 1.
Sedangkan Andra-Dimyati yang mendapat nomor urut 2 dengan koalisi Banten Maju diusung gabungan koalisi Partai Gerindra, PKS, Demokrat, NasDem, PAN, PKB, PPP, PSI, dan Partai Garuda. (***)