SERANG, TitikNOL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten menghimbau warga untuk mewaspadai terutama di masa transisi cuaca dari kemarau ke musim hujan. Hal ini perlu diantisipasi agar meminimalisir potensi banjir dan longsor.
Berdasarkan catatan BPBD Banten, sebanyak 1079 di Banten rawan banjir dan sebanyak 402 rawan longsor. Data tersebut tersebar di Kabupaten Kota di Banten.
"Transisi dari kemarau dan hujan. Ada potensi banjir, kalau longsoran di kabupaten kota yang terjadi," kata Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana.
Untuk mengantisipasi bencana alam tersebut, BPBD mengaku akan berkoordinasi dengan kabupaten/kota dengan stakeholder di setiap kabupaten kota, TNI Polri serta para relawan.
BPBD sudah menyiagakan alat dan personel dan posko BPBD di Kabupaten Lebak, Pandeglang, dan Kota Tangerang dan Kabupaten Serang.
Nana mengatakan, posko tersebut untuk mempercepat penyebaran informasi dan memudahkan penanganan kepada masyarakat jika terjadi bencana.
"Dengan adanya posko ini akan mempercepat penyebaran informasi dan penyaluran bantuan ketika terjadi bencana," terang Nana.
Dari data yang dimiliki BPBD, lanjut Nana kemungkinan ada lokasi bencana baru, berdasarkan hasil prediksi tahun sebelumnya. Sehingga hal itulah yang perlu diantisipasi oleh semua pihak termasuk masyarakat.
"Dan tidak menutup kemungkinan dari data yang kita rilis tahun sebelumnya. Ada lokasi baru, karena prediksinya sudah ada,"ungkapnya.
Nana menyebut, faktor yang mempengaruhi terjadinya banjir dan longsor adalah alih fungsi lahan. Serta penambangan liar. Di faktor alih fungsi lahan, ada beberapa daerah resapan air yang menjadi perumahan.
"Alih fungsi lahan dari perkebunan jadi pemukiman, sementara sistem drainasenya belum tertata baik," katanya.
Di faktor penambangan liar, lanjut Nana, paling parah di Kabupaten Lebak. Bahkan, pada tahun 2020 terjadi banjir bandang dan longsor di daerah tersebut.
"Karena penambangan liar yang akan berpengaruh terhadap keseimbangan hutan dan lahan,"bebernya.
Berdasarkan prediksi BMKG, Banten akan diguyur hujan pada bulan November ini walaupun belum merata dan puncaknya akan terjadi pada bulan Februari 2024 mendatang.
Sehingga BPBD meminta warga waspada terhadap lokasi yang berpotensi banjir dan longsor yang dapat mengancam korban jiwa.
"Maka perlu di waspadai dari sekarang sampai beberapa bulan ke depan, tapi tetap tidak boleh panik, tetap menjalankan aktivitas seperti biasa,"tandasnya. (ADV)