TitikNOL - Kegiatan masyarakat yang semakin dinamis dan serba cepat menuntut para penjaja makanan berpikir untuk mengemas makanan menyesuaikan dengan kegiatan. Namun, di balik inovasi pengemasan tersebut ada oknum yang memanfaatkannya menggunakan bahan yang mengancam kesehatan.
Bahan-bahan kemasan seperti kertas, styrofoam, plastik BPA, dan masih banyak lagi. Melansir dari laman resmi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, berikut penjelasan bahaya dari kemasan pangan bagi kesehatan.
1. Kemasan kertas
Kemasan kertas biasa masyarakat temukan sebagai wadah dari minuman dan makanan di restoran cepat saji. Namun, kini Anda harus sudah mulai waspada, karena kemasan makanan kertas bisa menimbulkan kontaminasi dari mikroorganisme, sehingga bisa merusak produk makanan dan menimbulkan penyakit. Selanjutnya, bila kertas yang digunakan merupakan kertas bekas ada tintanya dan digunakan untuk membungkus makanan berminyak, timbal yang terdapat dalam tinta bisa berpindah ke makanannya.
2. Bahaya kemasan kaca, gelas, dan porselen
Kemasan kaca biasanya banyak digunakan untuk botol minuman, sementara porselen juga banyak digunakan di rumah-rumah sebagai peralatan makan. Di balik tampilannya yang indah berwarna-warni, ternyata tidak semua kemasan tersebut baik bagi tubuh manusia. Menurut BBPP Lembang, warna botol kaca yang paling baik dalam menyaring cahaya ultraviolet ialah warna amber dan merah. Selain itu, warna coklat pada kemasan botol kaca minuman sari jeruk nipis juga dinilai aman, karena bertujuan agar kandungan asam tidak bereaksi dengan kemasan dan cahaya tidak merusak vitamin c.
3. Plastik
Nah, kemasan plastik inilah yang paling banyak dan sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Selain karena mudah didapatkan, kemasan plastik juga harganya terjangkau. Namun, dari kemasan plastik yang sering digunakan misalnya untuk bakso atau makanan berkuah dan berminyak. Bahayanya polimer-polimer bisa terlepas dan masuk ke dalam produk pangan. Kemasan plastik yang aman adalah yang 2 (LDPE), 4 (HDPE), dan 5 (PP). Jenis PET (1) dinilai yang paling aman, karena tahan terhadap suhu tinggi hingga 200 derajat celcius.
4. Styrofoam
Di Jakarta kemasan makanan menggunakan styrofoam masih bisa dengan mudah ditemukan. Padahal penggunaan styrofoam terlalu sering bisa memicu masalah kesehatan, karena bisa mengeluarkan residu yang cukup berbahaya. Jadi, yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah mengurangi penggunaan kemasan makanan dengan styrofoam.
Berita ini telah tayang di okezone.com, dengan judul: Kenali Kemasan Makanan yang Berbahaya bagi Kesehatan