Sabtu, 23 November 2024

Berharap Memiliki Anak Bukan Berarti Melakukan Seks Harus Mati Rasa

Ilustrasi. (Dok: merdeka)
Ilustrasi. (Dok: merdeka)

TitikNOL - Setelah keputusan untuk memulai sebuah keluarga telah dibuat, taruhannya tampak tinggi. Bercinta yang tadinya menyenangkan, bisa jatuh dan menjadi sebuah tekanan. Bahkan, untuk beberapa pasangan merasa seks adalah sesuatu yang melelahkan dan membuat stres.

Kehidupan seks yang bahagia dan sehat sebenarnya sangat dibutuhkan jikalau sebuah pasangan menginginkan hasil akhir yaitu sebuah kehamilan.

"Seks adalah bagian mendasar dari hubungan, tidak hanya untuk pasangan yang bertujuan untuk hamil," ujar Dr Kim Clugston, Ahli Kesuburan di DuoFertility Mobile.

Melalui Mirror, dia berbagi masukan tentang bagaimana menjaga romantisme seks ketika pasangan sangat berharap mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan intim.

1. Jangan Membuat Seks Sebagai Tugas

Pasangan yang sangat ingin memiliki anak cenderung melihat seks sebagai tugas. Bagi banyak pasangan terutama mereka yang telah mencoba hamil untuk waktu yang lama, melakukan hubungan seks dapat menjadi tantangan.

Ketika pasangan tidak berusaha melakukan seks demi bayi, seks akan menjadi aktivitas yang lebih spontan dan memberikan unsur kegembiraan. Hal ini sering hilang ketika fokusnya adalah pada kebutuhan akan kehamilan.

2. Jangan Karena Permintaan

Setiap perempuan yang diajak bicara Dr Kim Clugston mengatakan tentang betapa sulitnya mereka melakukan hubungan seks secara teratur pada akhir setiap siklus.

Ketika tidak ada hasil positif terjadi, hal tersebut dapat menyebabkan stres dalam hubungan. Pada akhirnya dapat menyebabkan seks berkurang dan kurang seks tentu saja akan mengurangi kesempatan sukses mendapatkan kehamilan.

Baik lelaki maupun perempuan dapat terpengaruh. Namun pada kenyataannya, lebih sering kita mendengar dari perempuan yang pasangannya merasakan tekanan karena harus 'melakukan permintaan'.

3. Pertimbangkan Kesuburan Anda

Jika seks hanya dijadikan usaha untuk hamil, setelah ovulasi terjadi, tidak perlu melanjutkannya.

Namun nyatanya, berhubungan seks dapat menjaga perasaan sebagai sebuah kesenangan bukan hanya untuk mendapatkan bayi. Pastikan bahwa seks tidak hanya tentang membuat bayi.

4. Tidak Perlu 'The Big O'

Meskipun diperkirakan bahwa ketika seorang perempuan orgasme dapat meningkatkan kontraksi rahim yang dapat membantu 'mempertemukan' sel telur dan sperma, namun tidak ada bukti kuat yang mengatakan bahwa pasangan harus sampai pada titik orgasme untuk dapat hamil.

5. Setiap Pasangan Berbeda Kasus

Setiap pasangan akan menghadapi tekanan dengan cara berbeda. Beberapa lelaki ingin lebih terlibat dengan melacak siklus kesuburan pasangannya sehingga mereka berdua menyadari ketika mereka benar-benar perlu mencoba.

Tidak ada yang lebih tahu mengenai satu sama lain, jadi sebaiknya segera cari jalan keluar terbaik bagi Anda dan pasangan.

6. Kejar Kesempatan Terbaik

Bukti menyatakan bahwa seks setiap sehari atau setiap dua hari sekali merupakan kemungkinan paling besar agar berhasil. Namun tidak semua pasangan dapat mengelola jadwal dengan teratur.

Lebih baik, buat jadwal paling pas dan tepat bagi Anda dan pasangan. Pasangan mungkin merasa perlu melacak siklus perempuan dengan petunjuk kesuburan atau memonitor dan mengetahui masa subur agar lebih efisien.

7. Pastikan Romantisme Masih Terjaga

Mengetahui hari subur dapat membantu pasangan merencanakan waktu bersama dan mencoba memupuk kembali asmara. Bisa dengan memasak makanan khusus, makan di restoran favorit atau menghabiskan waktu bersama serta menikmati hubungan satu sama lain.

Sumber: www.suara.com

Komentar