TitikNOL - Apa yang Anda lakukan saat merasakan mood yang kurang menyenangkan? Langsung tidur atau inginnya marah-marah? Ternyata hanya dengan memperbaiki posisi duduk, ini bisa memperbaiki mood.
Para ahli baru-baru ini menemukan bahwa postur tubuh dan posisi duduk tertentu bisa membantu memperbaiki mood. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, yuk.
Apakah gejala depresi berkaitan dengan posisi duduk yang salah?
Depresi adalah gangguan suasana hati yang cukup umum di masyarakat. Walau terkesan sepele, depresi yang terus dibiarkan bisa berdampak pada cara berpikir, perasaan, mood, dan aktivitas sehari-hari.
Dilansir dari Medical Daily, para ahli dari University of Auckland mulai meneliti tentang bagaimana cara memperbaiki mood orang yang depresi dengan cepat. Mereka menduga bahwa postur tubuh yang baik dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala depresi.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Behaviour Therapy and Experimental Psychiatry ini melibatkan 61 peserta dengan depresi ringan hingga sedang. Mereka ditugaskan untuk mempraktikkan dua posisi duduk, mulai dari posisi duduk tegak dan posisi duduk membungkuk atau posisi yang biasa dilakukan sehari-hari.
Pada awalnya, mereka diminta untuk melihat lurus ke depan serta menegakkan punggung dan bahu. Setelah itu, para peserta diminta untuk melengkungkan punggungnya lebih rileks, menurunkan bahu, dan menundukkan kepala. Dengan kedua posisi duduk tersebut, para peserta diminta untuk memberikan pidato singkat selama lima menit dan mengisi kuesioner untuk mengukur gejala depresi selama penelitian.
Hasilnya, orang dengan depresi yang duduk membungkuk cenderung lebih mudah mengeluarkan kata-kata yang berkonotasi menyedihkan. Posisi duduk yang seperti ini disebut sebagai close heart syndrome atau sindrom hati tertutup. Kondisi ini seolah-olah menggambarkan penderita depresi sedang melindungi hatinya dari rasa kecewa.
Sementara itu, peserta yang duduk lebih tegak cenderung lebih berenergi, memiliki suasana hati yang baik, dan lebih fokus pada diri sendiri. Hal ini ditandai dengan munculnya kata-kata “saya” yang menurut para ahli sebagai bentuk kepercayaan diri. Artinya, gejala depresi yang dirasakan peserta cenderung berkurang dengan posisi duduk tegak.
Meski demikian, penelitian tersebut masih bersifat sementara dan memerlukan pengembangan selanjutnya. Ini karena para peneliti hanya menemukan efek jangka pendek pada penurunan gejala depresi. Jadi, perbaikan posisi duduk belum bisa menjamin untuk mengobati depresi dalam jangka panjang.
Lantas, posisi duduk seperti apa yang bisa memperbaiki mood?
Nyatanya, memperbaiki posisi duduk yang selama ini salah dapat memberikan pengaruh yang positif bagi mood seseorang. Posisi duduk yang benar bisa membantu mengurangi kelelahan dan meningkatkan fokus pada orang yang mengalami depresi ringan hingga sedang.
Cara ini tidak hanya berlaku untuk orang dengan depresi saja, lho. Bagi Anda yang tidak sedang depresi tetapi sedang bad mood, posisi duduk yang tegak bisa membantu Anda kembali bersemangat.
Cobalah untuk duduk lebih tegak sambil membusungkan dada dan menatap lurus ke depan. Ketika Anda menegakkan bahu, Anda akan lebih mudah untuk menarik napas dan mengatur suasana hati yang kacau. Alhasil, Anda akan merasa jauh lebih baik dan optimis ketimbang saat mencondongkan bahu ke depan seperti biasanya.
Menurut para psikolog klinis di University of Hildesheim dan Ruhr University Bochum di Jerman, posisi duduk yang lebih tegak juga dapat membantu meningkatkan aktivitas otak. Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat dan membuat Anda cenderung menggunakan kata-kata bernada positif.
Mengubah kebiasaan posisi duduk memang tidak mudah dan awalnya mungkin membuat Anda lelah. Namun, jika dilatih secara perlahan dan bertahap, lama kelamaan Anda akan menjadi terbiasa dan lebih ringan untuk melakukannya.
Berita ini telah tayang di lifestyle.com, dengan judul: Mood yang Buruk Bisa Diperbaiki hanya dengan Mengubah Posisi Duduk