Ibu Hamil Sering Menangis, Ini yang Akan Dialami Janin

TitikNOL - Ibu hamil kadang berubah menjadi lebih peka dan emosional, serta mudah menangis. Apabila kondisi ini terjadi sesekali sih, masih tergolong normal dan tidak banyak pengaruhnya terhadap janin. Namun jika sering dan berkepanjangan selama kehamilan, Anda perlu waspada.

Perubahan mood menjadi lebih sensitif pada ibu hamil sebenarnya wajar sebab dalam tubuhnya sedang terjadi pertambahan hormon dengan jumlah signifikan.

Akan tetapi sebaiknya ibu hamil mampu mengontrol emosi dan mengarahkannya kepada hal yang lebih positif. Misalnya mengikuti olahraga ringan, senam hamil, dan kesibukan yang mencegah terjadinya depresi.

Apakah jika ibu hamil sering menangis dan sedih, maka janin akan ikut merasakan?

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Association for Psychological Science mengungkap bahwa janin pun dapat merasakan emosi yang sedang dialami oleh ibunya, utamanya setelah ia berusia enam bulan ke atas.

Menangis yang dipicu oleh kesedihan yang berlarut-larut pertanda ibu sedang mengalami stres, gejala kecemasan, atau depresi. Saat seseorang stres maka tubuh pun menghasilkan hormon stres dalam jumlah tinggi.

Hormon ini dapat mempengaruhi janin, mengalir melewati plasenta dan masuk dalam tubuhnya.

Sama seperti orang dewasa, janin pun dapat mengalami stres kronis jika hormon itu terus terpapar kepadanya. Ini menyebabkan perkembangan sistem saraf nya terganggu.

Studi dari University of California-Irvine dan Association for Psychological Science menyebut bahwa apabila janin terus mendapat bagian hormon stres dari ibunya, maka jangka panjangnya ia dapat mengalami masalah pada saraf. Tak menutup kemungkinan ia juga dapat mengalami kelainan psikis.

Studi lain dari Clinical Obstetrics Gynecology, stres berkepanjangan saat hamil dapat membuat janin mengalami risiko autisme, depresi, dan gangguan kognitif anak.

Berita ini telah tayang di sidomi.com, Selasa 10 Oktober 2017 dengan judul Jika Ibu Hamil Sering Menangis, Janin Akan Mengalami Hal Ini