TitikNOL - Pekerjaan yang menumpuk di kantor dengan waktu istirahat yang minim, sering membuat para orang tua stres dan memiliki emosi tidak stabil. Tanpa disadari, anak kerap menjadi sasaran kemarahan orang tua.
Memang, marah merupakan luapan emosi yang wajar dan pasti pernah dialami setiap orang. Akan tetapi, sebagai orang tua, kemarahan wajib dikendalikan karena bisa berdampak negatif terhadap perkembangan anak.
Berikut ini dampak yang terjadi pada kepribadian anak jika orangtua mudah marah.
Penakut
Anak akan merasa menjadi sumber kemarahan orang tua. Anak juga akan takut bertindak maupun berkata-kata, karena khawatir perbuatan atau perkataannya akan membuat orang tua marah. Pada akhirnya, anak akan hidup dalam ketakutan.
Cemas
Ketakutan yang berkepanjangan akibat orang tua yang selalu marah membuat anak menjadi pribadi yang mudah cemas dan khawatir dalam bertindak.
Tidak percaya diri dan depresi
Anak yang terus-menerus dimarahi akan merasa bahwa dirinya tidak berguna. Akibatnya, anak akan kehilangan rasa percaya diri dan harga dirinya.
Selain itu, interaksi antara orang tua dan anak akan memburuk. Jika tidak ditangani secara serius, anak akan depresi dan berpotensi menggunakan alkohol serta obat-obatan terlarang untuk mengembalikan kepercayaan dirinya.
Cuek
Karena orang tua mudah marah, anak akan besikap masa bodoh dengan nasihat orang tua. Sesaat, ketika dibentak atau dimarahi, anak kelihatan diam dan seolah-olah mendengar, padahal, perkataan orang tua hanya dianggap sebagai angin lalu.
Pemberontak
Anak tumbuh menjadi pribadi yang keras kepala, suka melawan dan tidak mematuhi perkataan orang tua. Mengapa? Sebab anak merasa tidak dihargai oleh orang tua. Anak malah merasa senang jika orangtua marah dan emosi kepadanya.
Pemarah
Anak akan menjadi pribadi yang pemarah pula, seperti orang tua. Jangan heran bila mendapati anak yang mudah emosi dan marah terhadap teman- temannya. Bisa jadi, sifat itu muncul karena ia mendapatkan perlakuan yang sama di rumah.
Nah, sekarang sudah jelas bahwa orang tua yang mudah marah bisa memberikan dampak negatif terhadap psikologis anak. Sebaiknya, bila anak terbukti salah, jangan langsung memarahi atau membentak anak. Anda bisa memberitahu anak dengan cara yang baik, bahasa yang mudah dipahami, dan disampaikan dengan penuh kasih sayang.
Sumber www.dreams.com