Jum`at, 22 November 2024

Pentingnya Berdiskusi dengan Anak untuk Kembangkan Diri

Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

TitikNOL - Diskusi kerap dilakukan saat dua atau lebih individu ingin menimbulkan rasa pemahaman yang sama atas suatu hal. Umumnya, diskusi dilakukan oleh para orang dewasa. Namun ternyata, anak-anak pun membutuhkan diskusi. 

"Orang tua biasanya bermasalah dengan anak ketika anak mulai berkembang untuk menjadi dirinya sendiri. Biasanya, anak yang mulai bisa ngomong, mulai bisa mengurus dirinya sendiri berarti mulai banyak keinginan. Itu terjadi di umur dua-tiga tahun," ujar Psikolog Roslina Verauli saat ditemui di acara Bebelac Grow Them Great di Restoran Kembang Goela, Jakarta, baru-baru ini.

Karenanya, untuk mengatasi kondisi tersebut, Vera menilai, anak-anak juga membutuhkan diskusi. Tentu saja, untuk membuka diskusi dengan anak, orang tua harus mengetahui cara memulainya.

Tetapi, perlu diingat bahwa diskusi harus mengikuti usia anak. Misalnya, saat anak masih kecil, bentuk diskusi yang dilakukan bukan dengan cara yang serius. Namun diskusi dilakukan di sela-sela kegiatan seperti bermain. 

"Bisa sambil main boneka, main kura-kura. Itu efektif untuk anak usia pra-sekolah," katanya.

Begitupun dengan anak pada jenjang sekolah dasar (SD). Orangtua dapat melakukan diskusi dengan berlaku sebagai teman pada anaknya. 

Vera menjabarkan, pertama orang tua harus membiarkan anaknya bercerita. Saat itu, mereka harus menganggap ungkapan-ungkapan atas ekspresi si anak sebagai pertanyaan anak untuk memperdalam dirinya.

Dari sana, ibu atau ayah kemudian dapat memberikan contoh sikap yang dapat diambil oleh anak. Salah satunya dengan menceritakan pengalaman yang sama saat orang tua masih duduk di bangku sekolah.

 

 

 

Sumber: www.cnnindonesia.com

Komentar