TitikNOL - Memasuki musim hujan, sinyal telepon seluler tak jarang tiba-tiba menghilang. Selain tidak bisa digunakan untuk mengakses internet, layanan telepon dan pesan singkat (SMS) juga ikut terganggu.
Secara umum, gelombang radio pada layanan seluler mendapatkan pengaruh pada perubahanan cuaca. Sinyal ponsel dihantarkan oleh ion-ion positif yang bertebaran di udara.
Saat terjadi perubahan cuaca, hujan dan angin kencang membuat susunan ion menjadi tidak beraturan hingga membuat gangguan saat mengirimkan dan menerima sinyal pada ponsel.
Air memiliki sifat menghantarkan listrik dan memantulkan gelombang radio. Sementara uang air menyerap energi sinyal radio kemudian mengubahnya menjadi panas, cara kerjanya sama dengan microwave yang ada di dapur.
Semakin tinggi curah hujan maka semakin tinggi kemampuannya meredam sinyal antara BTS (base transciever station), maupun dari BTS ke ponsel.
Mengutip TPUB, frekuensi gelombang radio di atas 100 megahertz akan membuat sel melemah seiring dengan turunnya hujan.
Kendati demikian, kemampuan sinyal meredam saat bergantung pada jenis hujan.
Mengutip Outsideonline, hujan es dan hujan disertai petir dianggap sangat berpengaruh pada kualitas sinyal ponsel. Untuk hujan es tergantung pada ukuran dan kepadatan es.
Hujan es dianggap tidak setebal hujan salju sehingga membuat pembiasan sel akan berkurang.
Sementara hujan petir dianggap bukan hanya memengaruhi kualitas sinyal, tetapi lebih berbahaya karena membuat gangguan aliran listrik dan transmisi lainnya.
Angin saja yang turun saat hujan dipastikan tidak memengaruhi sinyal radio ponsel. Hanya saja, angin yang berhembus kencang berpotensi merusak menara BTS, saluran listrik, dan peralatan lainnya.
Berita ini telah tayang di cnnindonesia.com, dengan judul: Penyebab Sinyal Seluler 'Timbul Tenggelam' Saat Hujan