Senin, 25 November 2024

Penyebab Tubuh Lebih Sering Digigit Nyamuk

Ilustrasi. (Dok: Merdeka)
Ilustrasi. (Dok: Merdeka)

TitikNOL - Digigit nyamuk ketika sedang bersantai di luar rumah atau sedang berjalan-jalan tentu mengganggu. Namun, ketika melihat ke sekitar, ternyata hanya kamu yang sibuk menggaruk bentol sementara orang lain tenang-tenang saja. Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa nyamuk seolah mengincar orang tertentu saja?

Kenyataannya, memang ada orang yang lebih menarik untuk dijadikan makanan bagi nyamuk. Ini terutama berhubungan dengan komponen darah dan aroma yang dikeluarkan tubuh seseorang. Meski begitu, salah satu penyebab utama mengapa seseorang lebih rentan digigit nyamuk adalah 85 persen karena faktor genetik. Faktor lain termasuk aktivitas fisik, keringat, kebersihan diri, bahkan kehamilan, yang semuanya dapat memengaruhi seberapa rentan kamu digigit nyamuk.

1. Ukuran tubuh lebih besar

Salah satu hal yang membuat rentan digigit nyamuk adalah seberapa banyak karbondioksida yang kita hasilkan dari proses bernapas. Karbondioksida merupakan salah satu komponen yang menarik nyamuk untuk datang. Ini juga menjelaskan mengapa nyamuk lebih suka menggigit orang dewasa atau orang yang berukuran lebih besar (baik berat maupun tinggi badannya) karena secara otomatis orang lebih besar akan menghasilkan karbon dioksida lebih banyak. Nyamuk dapat mencium karbondioksida yang kita hasilkan dari jarak 50 meter jauhnya melalui organ khusus yang disebut maxillary palp.

2. Sedang hamil

Salah satu penyebabnya masih berhubungan dengan kadar karbon dioksida yang dihasilkan. Ibu hamil mengeluarkan karbon dioksida lebih banyak daripada orang normal pada umumnya. Selain itu, suhu tubuh ibu hamil biasanya sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan orang biasa. Hal ini mengundang nyamuk untuk menghampiri ibu hamil.

3. Kolesterol tinggi

Bukan berarti nyamuk hanya akan menggigit mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi dalam darah. Kamu mungkin saja termasuk tipe orang yang lebih efisien dalam memproses kolesterol sehingga produk sampingan dari metabolisme kolesterol ini tersisa di permukaan kulit. Inilah yang mengundang nyamuk untuk hinggap. Tidak hanya kolesterol, mereka yang memiliki kadar steroid tinggi di permukaan kulit juga lebih menarik bagi nyamuk.

4. Asam urat

Seperti dikutip dari WebMD, John Edman, PhD, seorang entomologis atau ahli serangga dari Entomological Society of America, menyatakan bahwa mereka yang memproduksi komponen asam tertentu seperti asam urat secara berlebihan rentan terhadap gigitan nyamuk. Ini karena substansi tersebut dapat memicu indera penciuman nyamuk, sehingga memancing nyamuk untuk datang.

5. Golongan darah O

Suatu penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Medical Entomology pada tahun 2004 menyatakan bahwa nyamuk lebih sering hinggap pada mereka yang memiliki golongan darah O. Kemungkinan tersebut dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan mereka yang bergolongan darah A. Sementara golongan darah B pada penelitian ini berada di tengah-tengah. Belum ada penjelasan ilmiah mengapa golongan darah O lebih menarik bagi nyamuk. Tetapi ternyata pada sebagian orang, golongan darah kita dapat ‘terbaca’ oleh nyamuk karena senyawa kimia yang terdapat pada kulit kita.

6. Baru berolahraga

Percaya atau tidak, berolahraga juga menjadikan kita sangat menarik bagi nyamuk. Ini disebabkan oleh dua hal. Setelah berolahraga, kita cenderung menghasilkan lebih banyak karbondioksida karena biasanya seseorang akan bernapas lebih sering dan lebih cepat. Selain karbon dioksida, komponen lain dalam keringat yang dihasilkan oleh kelenjar keringat yaitu asam laktat, juga mengundang nyamuk untuk datang.

7. Lebih sensitif terhadap gigitan nyamuk

Salah satu alasan mengapa hanya kamu sendiri yang sibuk dengan gigitan nyamuk adalah karena memang kulitmu lebih sensitif, sehingga mungkin orang lain juga digigit nyamuk, namun reaksimu terhadap gigitan nyamuk lebih besar jika dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kulit sensitif. Saat seseorang yang memiliki kulit sensitif digigit nyamuk, gigitan tersebut dapat memicu terjadinya inflamasi pada area yang digigit.

Reaksinya bisa menjadi lebih parah seperti misalnya bentol atau bengkak yang lebih besar, atau rasa gatal yang tidak tertahankan. Jadi meskipun mungkin teman kamu juga sama-sama digigit nyamuk, tetapi jika kulitmu termasuk sensitif, kamu akan lebih cepat menyadari adanya gigitan nyamuk sehingga menyimpulkan bahwa nyamuk hanya mengincar kamu saja.

Berita ini telah tayang di lifestyle.kompas.com, dengan judul: 7 Hal yang Bikin Seseorang Lebih Sering Digigit Nyamuk

Komentar