TitikNOL - Pokemon Go, game "augmented reality" buatan Niantic Inc. dan Nintendo, ternyata memiliki potensi bahaya yang hampir tidak disadari banyak orang. Namun, seorang pengguna Twitter yang jeli mengungkap potensi bahaya yang bisa ditimbulkan Pokemon Go apabila dimanfaatkan pelaku kejahatan, dalam hal ini para pedofil atau predator seksual.
Robin, si pengguna Twitter, mengatakan, para pedofil bisa memanfaatkan Pokemon Go untuk memancing calon korbannya, anak-anak, untuk mendatangi tempat tertentu. Untuk membuktikan dugaannya, Robin mencoba menggunakan Pokemon Go untuk mencoba memancing anak-anak, dan hasilnya mengejutkan.
Pokemon Go memanfaatkan fitur GPS yang dimiliki tiap smartphone untuk melacak keberadaan Pokemon. Dengan teknologi layer, pengguna bisa menemukan "pocket monster" di tempat-tempat tertentu dengan cara mendatanginya langsung ke tempat yang ditunjuk. Pengguna juga bisa mengambil Pokeballs dan kebutuhan Pokemon lainnya di suatu tempat yang disebut sebagai Pokestop.
"Saya hanya meletakkan satu Pokestop dan anak-anak ini berdatangan dari rumah mereka ke Pokestop yang saya buat," kata Robin.
"Ada beberapa anak yang datang ditemani orangtuanya, namun ada juga yang datang sendiri tanpa kawalan orangtua. Saya pun menasehati salah satu anak selama dua puluh lima menit," ujarnya.
"Saya lalu berpikir, seseorang bisa saja menggunakan ini untuk kejahatan. Saya sudah membaca berita soal Pokemon Go yang dimanfaatkan untuk merampok orang," sambung Robin.
Seperti diberitakan sebelumnya, 11 remaja di Missouri, Amerika Serikat, menjadi korban perampokan. Para korban dipancing oleh para pelaku ke sebuah Pokestop yang mereka buat di sebuah tempat sepi. Sesampainya di lokasi, harta benda mereka dipreteli di bawah todongan senjata.
Sersan Bill Stringer dari Departemen Kepolisian O'Fallon, Missouri, mengatakan, para korban berusia antara 16 hingga 18 tahun. Pokemon Go sendiri saat ini baru diluncurkan di beberapa negara termasuk Amerika Serikat, namun belum di Indonesia. Game ini merajai toko aplikasi Apple, App Store, sebagai aplikasi paling banyak diunduh hingga akhir pekan lalu.
Sumber: www.suara.com