TitikNOL - Aktor Shia LaBeouf termasuk yang bersuara menentang Donald Trump. Kamis (26/1) ia terlibat dalam protes live-stream melawan Trump di luar sebuah museum di New York. Ia ikut menyenandungkan ‘he will divide us,’ yang menjadi tagline dalam aksi protes itu.
Tapi LaBeouf kemudian terlibat perkelahian. Bintang Transformers itu menarik syal yang dikenakan seorang pemuda 25 tahun, mencakar wajah dan mendorongnya. Itu terjadi tak lama setelah lewat tengah malam, waktu setempat, menurut keterangan juru bicara polisi.
Atas aksinya di depan Museum of the Moving Image di Queens itu, seperti diberitakan Reuters, LaBeouf pun ditangkap polisi. Penyebab perkelahian itu sendiri belum diketahui.
Ia didakwa melakukan pelanggaran hukum ringan dan pelecehan. Meski begitu, LaBeouf kemudian dilepaskan. Ia hanya dijadwalkan ikut sidang kasusnya pada 4 April mendatang.
Protes live-stream yang dilakukan LaBeouf sudah dimulai sejak Trump dilantik secara resmi, 20 Januari lalu. Ia dan dua pekerja seni lainnya mengajak publik secara acak untuk menyatakan ‘he will divide us’ secara langsung ke hadapan kamera yang disediakan.
Rencananya, kamera itu akan disiagakan selama empat tahun ke depan, sesuai dengan ‘suai’ jabatan Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Menurut situs tiga pekerja seni itu, aksi protes yang dilakukan dengan mengajak publik itu merupakan ‘penampilan partisipatif.’
Juru bicara maupun perwakilan LaBeouf belum berkomentar atas penangkapannya.
LaBeouf bukan satu-satunya selebriti yang menentang Trump. Wajah-wajah populer Hollywood ikut turun ke jalan di hari pelantikan Trump. Selebriti-selebriti papan atas pun ikut mengenakan topi rajut dan berorasi menentang Trump dalam aksi Women’s March.
LaBeouf sebelumnya juga sudah pernah berurusan dengan polisi karena kriminal ringan di muka publik, sekitar tiga tahun lalu.
Sumber: www.cnnindonesia.com