SERANG, TitikNOL - Polda Banten buru penyebar viralnya isu miring atau berita bohong yang beredar di media sosial seperti Facebook dan WhatsAap yang mengatakan, bahwa Samsudin merupakan anggota Front Pembela Islam (FPI) yang dibunuh oleh kelompok tertentu.
Kabid Humas Polda AKBP Edy Sumardi mengatakan, bahwa saat ini banyak berita bohong yang beredar di media sosial yang bertuliskan "inalailahi wainalilahi rojiun penasihat FPI Banten" itu hoax.
"Samsudin benar guru ngaji saja, tapi bukan salah satu pengurus FPI di Serang. Yang kedua, informasi yang berkembang akun SAD yang menyebarluaskan berita bohong akan kami cari," katanya saat ditemui di Polresta Serang, Sabtu, (4/5/2019).
Ia menambahkan, bahwa foto yang berkembang di media sosial yang menampilkan pria diikat dan babak belur adalah pelaku atau RH yang membunuh guru ngajinya S lantaran depresi berat.
"Dan foto yang berkembang ini adalah foto pelaku yang depresi yang liar diamankan oleh masyarakat. Karena dia liar berteriak dan mengancam jiwa masyarakat sehingga masyarakat berinisiatif untuk mengamankan dengan diikat tangan dan kakinya," terangnya.
Baca juga: Depresi Mau Cerai Dengan Istri, Pria Ini Bacok Guru Ngajinya Hingga Tewas
Hal ini dilakukan kata AKBP Edy, untuk berupaya mencegah agar pelaku tidak melakukan perbuatannya dan mengancam jiwa masyarakat.
Sementara itu, Kasat Reskrim Serang Kota AKP Ivan menegaskan, bahwa kasus Samsudin murni tindak pidana pembunuhan dan penganiayaan yang dilakukan oleh murid kepada gurunya. Pihaknya akan menelusuri pelaku penyebar berita bohong agar tidak membuat masyarakat gelisah.
"Namun yang kami tekankan saat ini menindaklanjuti terkait berita yang berkembang, saat ini sedang kami selidiki pelaku penyebabnya dan apabila ditemukan buki-bukti pelaku sengaja menyebarkan berita bohong akan ada ancaman pidananya," tegasnya. (Gat/TN1)