Terlibat Perang Sarung, Empat Bocah di Rangkasbitung Diamankan Polisi

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

LEBAK, TitikNOL - Empat bocah berhasil diamankan oleh Unit Reskrim Polsek Rangkasbitung, karena terlibat perang sarung di Jembatan dua Rangkasbitung, tepatnya di Jalan Jendral Ahad Yani, Cijoro Lebak, Sabtu (17/4/2021) dini hari sekira pukul 00.00 WIB.

Ke empat bocah itu diketahui berinisial AR (16th), Y (14th), MDZ (17th) dan RP (17th). Selain itu, unit Reskrim Polsek Rangkasbitung juga mengamankan 3 unit sepeda motor yang digunakan sejumlah bocah tersebut pergi ke TKP dan barang bukti lainnya berupa sarung yang diduga digunakan oleh mereka untuk melakukan perang sarung.

Kepada wartawan, Kanit Reskrim Polsek Rangkasbitung, IPDA Alfian Hazali mengatakan, pengamanan empat bocah dilakukan berdasarkan laporan dari masyarakat yang mengaku resah akan adanya perang sarung yang dilakukan oleh puluhan bocah di beberapa titik di Rangkasbitung.

"Aksi perang sarung ini sempat kami monitor dan berujung caos, mereka yang dibubarkan bukanya pulang ke rumah tapi malah pindah ke tempat lain, maka kami amankan empat di antaranya, sementara pelaku lainnya berhasil kabur, " katanya, Sabtu (17/4/2021).

Aksi perang sarung itu sendiri dinilai sangat meresahkan, karena dalam aksinya para pelaku itu mengikat batu atau bebda tumpul lainnya di ujung sarung, lalu dipukulkan kepada lawannya sebagai tindak penganiayaan.

"Perang sarung ini sangat meresahkan warga, karena mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar. Terlebih pengendara yang melindas di tempat tersebut hampir terlibat kecelakaan karena aksi para bocil itu," kata Alfi.

Dikatakannya, pelaku ini selanjutnya mendapatkan pengarahan dan orang tua mereka juga dipanggil ke Mapolsek.

"Kita panggil orang tua para bocah ini ke Mapolsek Rangakasbitung," katanya.

Alfi mengimbau kepada para orang tua, untuk lebih meningkatkan pengawasanya kepada para anak dan jangan sampai anaknya terlibat atau melakukan suatu tindakan yang dapat merugikan serta menganggu ketertiban umum.

"Aksi perang sarung ini kan sama saja dengan tawuran, yang juga membahayakan para anak-anak itu sendiri juga menganggu masyarakat sekitar. Untuk itu, kami mengimbau kepada orang tua agar lebih meningkatkan pengawasan kepada anak-anaknya. Jangan sampai hal seperti ini terulang kembali," tukasnya. (Gun/TN1)

Komentar