Sabtu, 19 April 2025

Tekad Suku Adat Baduy di Pentas Sepakbola Nasional

Anak Suku Baduy. (Dok:net)
Anak Suku Baduy. (Dok:net)

TitikNOL - Warga kampung adat Baduy, Banten membentuk klub sepakbola untuk bisa bermain di kompetisi sepakbola nasional.

Sepakbola bukan lagi milik segelintir orang yang tinggal diperkotaan saja. Masyarakat adat Baduy yang tinggal di daerah Lebak, Banten, sudah menjadikan sepakbola bagian dari hidup mereka sehari-hari bahkan ada cita-cita tinggi yang terselip didalamnya, Senin (30/05/16).

Siapa bilang sepakbola hanya jadi ranah masyarakat yang tinggal di perkotaan saja. Tengok ke desa Kanekes, Lebak, Banten, Jawa Barat, daerah yang dikenal sebagai wilayah masyarakat adat Baduy ini kini tiap harinya disibukan dengan kegiatan anak mudanya bermain si kulit bundar. 

Sepakbola sudah masuk ke tatanan kehidupan masyarakat adat Baduy, Banten. Seperti dilansir dari liputan 6.com, sepakbola bagi anak muda Baduy bukan sekedar permainan iseng belaka. April 2016, berdirilah klub sepakbola asli masyarakat adat Baduy bernama Baduy FC. 

Andi Suhud, salah satu penggagas berdirinya Baduy FC mengatakan bahwa awalnya sepakbola memang hanya sekedar hobi belaka. 

"Sepakbola ini jadi tradisi baru di masyarakat Baduy. Melihat perkembangan banyak orang Baduy bermain bola, ada keinginan dari para sesepuh orang Baduy untuk membentuk klub sepakbola," kata Andi Suhud yang didaulat jadi manajer Baduy FC. 

Baduy FC didirikan dengan target yang tidak tanggung-tanggung. Klub ini menargetkan bisa main di pentas sepakbola nasional dua tahun mendatang. 

"Cita-citanya membangun Baduy FC ke pentas Internasional. Target dua tahun untuk bisa masuk ke pentas nasional," kata 
Antiwin, salah satu pendiri Baduy FC. 

Cita-cita tinggi yang patut diapresiasi oleh banyak pihak. Sayangnya, masih banyak hal yang menjadi kendala bagi sepak terjang Baduy FC. Mulai dari persoalan pengaturan jam latihan skuat Baduy FC yang mayoritas ialah pekerja, fasilitas yang kurang memadai hingga persoalan aturan adat. 

Melaraskan sepakbola dan hukum adat jadi permasalahan yang cukup berat bagi Baduy FC. Pasalnya sepakbola di hukum adat masyarakat Baduy ialah hal yang diharamkan. 

"Namun semua itu tergantung para pemainnya, pasalnya jika mereka memilih untuk pesepakbola profesional, maka mereka harus keluar dari masyarakat Baduy," kata salah seorang pemain Baduy FC

Siapa bilang sepakbola hanya jadi ranah masyarakat yang tinggal di perkotaan saja. Tengok ke desa Kanekes, Lebak, Banten, Jawa Barat, daerah yang dikenal sebagai wilayah masyarakat adat Baduy ini kini tiap harinya disibukan dengan kegiatan anak mudanya bermain si kulit bundar. 

Sepakbola sudah masuk ke tatanan kehidupan masyarakat adat Baduy, Banten. Seperti dilansir dari liputan 6.com, sepakbola bagi anak muda Baduy bukan sekedar permainan iseng belaka. April 2016, berdirilah klub sepakbola asli masyarakat adat Baduy bernama Baduy FC. 

Andi Suhud, salah satu penggagas berdirinya Baduy FC mengatakan bahwa awalnya sepakbola memang hanya sekedar hobi belaka. 

"Sepakbola ini jadi tradisi baru di masyarakat Baduy. Melihat perkembangan banyak orang Baduy bermain bola, ada keinginan dari para sesepuh orang Baduy untuk membentuk klub sepakbola," kata Andi Suhud yang didaulat jadi manajer Baduy FC. 

Baduy FC didirikan dengan target yang tidak tanggung-tanggung. Klub ini menargetkan bisa main di pentas sepakbola nasional dua tahun mendatang. 

"Cita-citanya membangun Baduy FC ke pentas Internasional. Target dua tahun untuk bisa masuk ke pentas nasional," kata Antiwin, salah satu pendiri Baduy FC. 

Cita-cita tinggi yang patut diapresiasi oleh banyak pihak. Sayangnya, masih banyak hal yang menjadi kendala bagi sepak terjang Baduy FC. Mulai dari persoalan pengaturan jam latihan skuat Baduy FC yang mayoritas ialah pekerja, fasilitas yang kurang memadai hingga persoalan aturan adat. 

Melaraskan sepakbola dan hukum adat jadi permasalahan yang cukup berat bagi Baduy FC. Pasalnya sepakbola di hukum adat masyarakat Baduy ialah hal yang diharamkan. 

"Namun semua itu tergantung para pemainnya, pasalnya jika mereka memilih untuk pesepakbola profesional, maka mereka harus keluar dari masyarakat Baduy," kata salah seorang pemain Baduy FC.

 

 

 

 

 

 

Sumber: www.indosport.com

Komentar