SERANG, TitikNOL – Perhatian Pemerintah Provinsi (Pempov) Banten terhadap perkembangan pendidikan non formal terus dimaksimalkan. Salah satunya dengan menggelontorkan anggaran sekitar Rp5 miliar di 2015 kepada Balai Pelayanan Pendidikan Non Formal (BPPNF) Dinas Pendidikan Provinsi Banten.
Sejatinya, anggaran yang digelontorkan itu beberapa di antaranya dimanfaatkan untuk pengembangan potensi di sektor pendidikan non formal. Namun nyatanya, anggaran itu diduga malah dimanfaatkan oleh oknum yang ada di BPPNF untuk kepentingan sendiri.
Dikatakan Muhamad Fahri, salah satu aktivis di Banten, bahwa besarnya anggaran yang dialokasikan untuk BPPNF, tidak semuanya teralokasikan sesuai dengan aturan yang semestinya.
Dirinya mencontohkan, beberapa kegiatan seperti pengadaan langsung untuk kebutuhan balai, diduga malah dimanfaatkan oleh oknum untuk memperkaya diri sendiri dan kelompoknya.
“Saya mensinyalir adanya permainan dari oknum yang ada di BPPNF dalam menjalankan sejumlah kegiatan di balai yang dibiayai dari dana APBD Banten,” ujar Fahri kepada wartawan, Kamis (12/5/2016).
Ia pun mengaku, hal itu sesuai dengan penelusuran yang sudah dilakukannya di beberapa kegiatan yang dikelola oleh BPPNF Banten. Dirinya pun meminta, agar aparat hukum mengusut dugaan korupsi yang ada di BPPNF Banten. (red)