SERANG, TitikNOL - Hingga tahun 2021, sebaran Covid-19 di Provinsi Banten belum dapat terkendalikan. Namun, harapan baru muncul pasca pemerintah gencar melakukan vaksinasi.
Selain itu, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro mulai diterapkan di seluruh kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Banten. Terbukti, penerapan PPKM mikro dinilai efektif dan bisa menekan angka penyebaran Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, efektivitas vaksinasi hanya sekitar 65 persen. Selebihnya tergantung aktivitas individu masyarakat. Sehingga, masyarakat diimbau untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Efektivitas vaksin 65 persen. Tipe yang lain, tapi ketika tertularpun dia tidak menimbulkan kemana-mana. Lebih ringan," katanya kepada wartawan, Rabu (23/2/2021).
Ia menyebutkan, pelaksanaan vaksinasi saat ini sudah bisa untuk lansia. Hingga kini, hampir tenaga kesehatan di tahap pertama sudah menerima vaksin.
"Sudah hampir seluruhnya tervaksinasi dan kekurangannya di tahap sekarang. Nggak ada gejala, di lansia malah nggak ada," ungkapnya.
Ia menjelaskan, hanya ada dua orang yang mengalami gejala selama proses vaksinasi berlangsung di Banten. Penerima itu mengalami lemas dan gatal tidak dalam waktu yang lama.
"Karena sampai hari ini, kejadian pasca vaksinasi di Banten baru hanya dua. Yang statusnya sedang, yang berat belum ada. Itupun karena dia ada auto imun, penyakit daya tahan tubuh tidak baik udah dari lahir. Pada saat itu orangnya ingin tetap di vaksin, ingin dicoba. Yang satu langsung lemas, seperti nggak gerak, tapi akhirnya sudah bisa, hanya beberapa hari saja. Yang satu lagi, itu dia gatel merah di sekujur tubuhnya," jelasnya.
Berdasarkan data sebaran Covid-19 di Provinsi Banten, saat ini seluruh kabupaten dan kota sudah masuk zona oranye. Dengan rincian 34.872 terkonfirmasi positif, 3.359 masih dirawat, 30.552 sembuh dan 961 meninggal. (Son/TN1)