Minggu, 6 Oktober 2024

Kompetensi Pencaker Menjadi Faktor Tingginya Pengangguran di Kota Serang

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Serang Moch Poppy Nopriadi. (Foto: TitikNOL)
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Serang Moch Poppy Nopriadi. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Serang masih tinggi, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 7,45 persen dan menempati posisi ke empat di Banten.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Serang Moch Poppy Nopriadi mengatakan ada sekitar 50 ribu warga tidak memiliki pekerjaan saat ini.

Pihaknya pun sudah berupaya untuk menekan angka pengangguran namun terkendala anggaran yang kurang maksimal untuk melalukan peningkatan kompetensi para pencari kerja.

"Pertama ada bidang pelatihan dan peningkatan produktivitas, kita memberikan kompetensi kepada masyarakat kota Serang dari mulai otomotif, rias pengantin, tata boga, pelatihan bahasa" kata Poppy Jumat (10/11/2023).

Namun, untuk memenuhi pelatihan peningakatan kompetensi membutuhkan biaya besar, kata Poppy, pelatihan las saja mampu menelan anggaran Rp70 juta rupiah perorangnya.

"Tapi pencaker kita kompetensi belum memenuhi, kalaupun bisa diadakan pelatihan mahal sekali bisa satu orang butuh biasa latihan pengelasan sekitar Rp70 juta," katanya.

Program peluang kerja lanjut Poppy sebenarnya di bidang migran atau bekerja di luar negeri daerah Timur Tengah, Asia hingga Amerika terbuka lebar. Namun, faktanya saat mengikutinya kompetensi masyarakat masih jauh tertinggal.

"Soal penempatan tenaga kerja kita atau pekerja migran yang bekerja di luar negeri sebenernya kuota ke luar negetmri itu banyak, cuma terkadang pencaker kita tidak memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan oleh perusahaan diluar neger seperti sekearang permintaan tenaga teknis pengelasan mintanya banyak sampe ratusan kemudian pertanian banyak sampai ribuan," pungkasnya.

Komentar