Selasa, 17 September 2024

Ombudsman Banten Temukan Jalan Rusak di Kota Serang Akibat Konstruksi yang Tak Sesuai

Kepala Ombudsman Banten, Fadli Afriadi. (Foto: TitikNOL)
Kepala Ombudsman Banten, Fadli Afriadi. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Ombudsman Banten menemukan adanya sebagian jalan rusak di wilayah Kota Serang akibat material kontruksi yang tak sesuai.

Temuan itu didapatlan hasil dari pengawasan lapangan Ombudsman Banten pada Desember 2023.

"Kami temukan beberapa titik jalan yang telah diperbaiki mengalami kondisi rusak yang bisa jadi disebabkan oleh material konstruksi yang kurang sesuai, beban kendaraan yang berlebih, serta daya dukung tanah yang stabil," kata Kepala Ombudsman Banten, Fadli Afriadi, Kamis (25/1/2024).

Fadli menyebutkan, kondisi infrastruktur yang tidak baik, dapat menghambat mobilitas sosial dan ekonomi yang merugikan warga.

Tidak hanya itu, insfrastuktur yang tidak baik bisa membahayakan diri atau jiwa akibat peningkatan kriminalitas serta kecelakaan.

Dalam temuan Ombudsman Banten, terdapat 13 ruas jalan yang belum tuntas ditingkatkannya.

Di antaranya berada di Jl Parung–Kalodran, Jalan Jakung–Gedeg, Jalan Cilowong–Gedeg, Jl Pipitan–Ampel, Jalan Warung Doyong–Silebu, Jalan Kasemen–Margasana.

Kemudian Jalan Ciracas–Barang, Jalan Taman–Taktakan, Jalan Ciwandan–Cibomo, Jalan Kalodran–Jengkol, Jalan KPW Banten Lama, Jalan Kasemen–Wr Jaud, Cilowong–Gedeg/Pasir Gadung.

"Hasil temuan kami ada 13 titik jalan yang belum tuntas ditingkatkannya," terangnya.

Menurut Fadli, persoalan insfrastuktur dan penataan kota di Kota Serang seharusnya harus baik. Apalagi letak geografisnya sebagai Ibukota Banten.

Namun faktanya, pihaknya masih menemukan beberapa pedagang kaki lima berjualan, khususnya di sepanjang pedestrian di area pusat Kota Serang.

"Sehingga dapat menyebabkan terganggunya kenyamanan pengguna jalan dan banjir akibat tertutupnya saluran drainase," ujarnya.

Insfrastuktur yang tidak baik, kata Fadli, salah satu penyebab terjadinya bencana banjir. Pada awal 2023 saja, ada 11 lokasi dengan total 3.810 meter persegi terkena banjir.

Kemudian berdasarkan data PUPR Kota Serang, masih ada 15 kawasan permukiman rawan banjir dengan total luas 5.570,2 meter persegi di Kecamatan Kasemen, Cipocok Jaya, dan Serang.

"Laporan masyarakat dan tinjauan lapangan masih banyak sampah di drainase. Pengawasan terhadap Pembangunan rumah atau gedung belum optimal," jelasnya. (Son/TN3)

Komentar