Selasa, 26 November 2024

Pemprov Banten Klaim Capai Target Penanganan Covid-19

Sekretaris daerah Banten Al Muktabar, saat berbicara di acara diskusi yang digelar di Umakite, Kota Serang. (Foto: TitikNOL)
Sekretaris daerah Banten Al Muktabar, saat berbicara di acara diskusi yang digelar di Umakite, Kota Serang. (Foto: TitikNOL)

KOTA SERANG, TitikNOL – Sekertaris Daerah (Sekda) Banten Al Muktabar mengakui, jika pemerintah Provinsi Banten terus melakukan upaya untuk menangani Virus Corona di wilayahnya. Hingga saat ini, Banten sudah masuk posisi 13 besar tingkat nasional dari posisi 2 besar.

Menurut Sekda, keberhasilan itu merupakan kerja keras bersama antar pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan seluruh elemen masyarakat di Banten.

“Banten secara luas posisi saat ini adalah 13 di Indonesia, di Jawa kita bagian dari provinsi yang zona kuning,” katanya saat menjadi pembicara di acara diskusi yang digelar di Umakite, Taktakan, Minggu (26/7/2020).

Sekda juga mengatakan, pihak Pemprov telah melakukan evaluasi dan memutuskan untuk memperpanjang PSBB, meskipun penyebaran Virus Corona di Banten sudah landai.

“Dengan parameter di bawah 50 persen dan itu semua kata pak Gubernur adalah hasil kerja kita bersama. Kita bahu membahu menangani covid ini yang pada akhirnya kita akan terbebas apapun akan kita lakukan,” ujarnya.

Sekda menjelaskan, ada tiga targetan dalam penanganan Virus Corona ini, paling utama adalah kesehatan, kedua Sosial systemic dan Recovery Ekonomi. Untuk mencapai target tersebut dibutuhkan kerjasama semua pihak.

“Kita berjuang agar kita masuk Zona Hijau, supaya bisa menggerakan agenda kita di Banten. Pada waktu dimulainya covid, semua agenda kita merupakan perintah dari pemerintah pusat, baik itu repocusing target area yang harus di selesaikan,” ungkapnya.

Meskipun dengan kondisi Covid-19 di Banten mulai melandai, menurut Sekda belum dalam posisi aman dan masyakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Program utama kita adalah memberikan edukasi kepada masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan,” tutupnya.

Di tempat sama, Wakil Ketua III DPRD Banten Nawa Said Dimyati mengatakan, Banten cukup tanggap dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19.

“Awal Banten ada di 3 besar. Kita saat ini 13 besar artinya turun secara drastis. Ini adalah capaian prestasi dari kinerja di Banten,” katanya.

Pria yang akrab disapa Cak Nawa itu mengaku, Banten terus melakukan Refocusing anggaran dari Maret hingga pada tahap ke III, dengan dana terkumpul sebesar Rp 1,6 triliun.

“BTT awal itu Rp162 miliar kemudian April Rp1,2 Triliun ada kenaikan naik lagi Rp1,6 triliun, dimana anggaran paling banyak JPS sampai bulan Desember,” katanya.

Lanjut Nawa, setelah anggaran itu terserap dalam penanganan Covid-19, saat ini sisa BTT pemprov tinggal Rp770 miliar.

“Sedangkan hasil rapat trakhir, BTT sekitar Rp770 M dengan skema JPS Rp472, 811 M dan Rp177 M sekian 37,47 persen. Penangan covid ada dua proses pencegahan. BPBD itu sudah terealisasi Rp7,368 M sedangkan untuk kesehatan Rp218 M, tetapi kesehatan ini Rp93 M belum cair karena ada di Bank Banten.

“Alokasi BTT kesehatan Rp251,954 M dan untuk dampak ekonomi Rp20 M belum dilakukan lewat Indag, kebencanaan Rp25 M ini BTT yang kemarin kita olah antara DPRD dan Pemprov,” tukasnya.

Diketahui, dalam diskusi yang bertema “Dana Covid-19 Tepat Sasaran?” dimoderatori oleh Deni Saprowi, dengan pemateri Wakil Ketua III DPRD Banten Nawa Said Dimyati, Sekolah anti Korupsi Ade Irawan, Penggiat Anti Korupsi Uday Suhada, Ketua IWO Teguh Mahardika dan Sekertaris Daerah Banten Al Muktabar. (TN1)

Komentar