BANDUNG, TitikNOL – Calon Gubernur Banten Rano Karno, menggelar pertemuan dengan mahasiswa Banten yang berkuliah di Bandung serta para akademisi di sejumlah perguruan tinggi di Bandung, Sabtu (5/10/2016) kemarin.
Pertemuan yang dikemas dalam bentuk silaturahmi dan dialog publik itu, Rano Karno menyampaikan niat dan gagasannya dalam membangun Provinsi Banten secara utuh dan merata. Menurutnya, selama ini masih ada kesenjangan antara wilayah utara dan selatan atau timur akibat pembangunan yang belum merata.
Untuk itu dirinya menegaskan, bahwa pembangunan di Provinsi Banten harus dilakukan secara merata disemua wilayah.
"Pembangunan di Banten harus ada pemerataan disemua aspek. Demokratisasi itu harus diperluas sebagai demokratisasi pembangunan, pendidikan, layanan kesehatan dan lain-lain. Jangan sampai ada warga atau wilayah yang terisolasi dari penyelenggaraan pembangunan," ungkap Rano Karno, saat menjadi pembicara dalam acara dialog tersebut.
Rano Karno menjelaskan, Banten memiliki kesenjangan antar wilayah lantaran posisi Tangerang yang memang berdekatan dari Ibu Kota Jakarta. Sebagai wilayah penyangga ibu kota lanjut Rano, wilayah Tangerang mengalami akselerasi pembangunan yang cukup cepat nyaris di semua aspek.
"Di Tangerang sekolah bagus, sementara di Pandeglang tak sedikit yang nyaris rubuh. Rumah sakit di Tangerang banyak dan mudah ditemukan, di wilayah Selatan Banten cuma ada dua," jelasnya.
Meski begitu lanjut Rano, saat ini Banten terus mengalami peningkatan di berbagai lini. Indeks Pembangunan Manusia yang membaik, meningkatnya realisasi investasi, turunnya angka buta aksara dan angka harapan hidup yang terus menanjak, mengindikasikan pembangunan Banten sudah bergerak ke arah yang benar.
“Yang dibutuhkan saat ini adalah melanjutkan penyelenggaraan pembangunan menjadi lebih baik lagi ke depan,” lanjutnya.
Sementara itu, Bambang Komaruzaman Anis, dosen UIN Sunan Gunung Jati Bandung mengatakan, kinerja pemerintah atas meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di tahun 2016 harus diapresiasi.
"Di tahun ini IPM Banten naik dan kita harus mengapresiasi kinerja pemerintah, dari peringkat 23 menjadi peringkat 8," ungkapnya.
Saat ini lanjutnya, indeks pembangunan manusia Banten melampaui Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Masih menurut Bambang, IPM menjadi tolak ukur kemajuan suatu daerah dengan melihat aspek pelayanan publik.
"IPM itu indikator apakah suatu daerah sudah maju atau belum, dengan memperhatikan peningkatan di bidang pendidikan, kesehatan dan lain-lain," paparnya.
Hadir pada kesempatan tersebut, mahasiswa dari berbagai komunitas dan organisasi mahasiswa serta dosen dan aktivis di Bandung. Dalam pertemuan itu, Rano Karno juga menyerap masukan dari para mahasiswa dan akademisi, untuk kemajuan pembangunan Banten ke depan. (Gat/red)