TitikNOL - Hari ini 95 tahun yang lalu, tepatnya 4 November 1921, Perdana Menteri Jepang Hara Takashi tewas dibunuh di Tokyo. Pelakunya tidak lain petugas rel kereta api Stasiun Tokyo bernama Nakaoka Kon'ichi, sang perdana menteri kehilangan nyawanya dengan cara ditikam.
Ada hal-hal menarik yang dapat dilihat dari sosok Hara Takashi ini. Pria kelahiran 1856 ini pernah berkecimpung sebagai seorang wartawan. Karier hidupnya melejit, ia pun mencicipi beberapa jabatan di pemerintahan Jepang, sampai pada akhirnya itu bergabung dengan sejumlah partai politik.
Lahir di Prefektur Iwate sebagai putera dari samurai klan Nanbu. Pada 1876, setelah belajar dalam keadaan yang berlawanan, ia memasuki sekolah hukum kementerian kehakiman.
Setelah meninggalkannya pada 1879, ia bekerja untuk Yubin Hochi Shinbun dan Daito-Nippo sebagai wartawan. Kemudian ia memasuki Kementerian Luar Negeri, memasuki karier pejabatnya. Ia berhasil memegang jabatan-jabatan penting termasuk Wakil Menteri.
Pada September 1897, ia beristirahat dari kehidupan pejabat, dan bergabung dengan Seiyukai yang dibentuk oleh Hirobumi ItÅ. Pada 1902, pertama kali ia dipilih ke Diet, dan kemudian dipilih 8 kali berturut-turut. Sebagai tokoh berpengaruh dalam Seiyu-kai, ia mendukung Kinmochi Saionji, dan memainkan peran kunci dalam masa yang disebut "Abad Kabinet Kei-En".
Pada 1914, ia diangkat sebagai pimpinan ke-3 dari Rikken-Seiyu-kai, dan pada 1918, ia menjadi PM dan mewakili kabinet parpol pertama. Namun pada 1921 ia dibunuh di Stasiun Tokyo. (red)