Sabtu, 21 September 2024

Dugaan Pencemaran Limbah PT Cemindo Gemilang, DLH Tunggu Hasil Uji Lab

Drainase yang teraliri limbah cair dari pabrik semen merah putih PT. Cemindo Gemilang, limbah cair yang mengakir diduga mencemari Kali Cibayawak. (Dok: TitikNOL)
Drainase yang teraliri limbah cair dari pabrik semen merah putih PT. Cemindo Gemilang, limbah cair yang mengakir diduga mencemari Kali Cibayawak. (Dok: TitikNOL)

LEBAK, TitikNOL – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak memastikan sudah mengecek Kali Cibayawak, Bayah, yang diduga tercemar oleh limbah pabrik Semen Merah Putih PT Cemindo Gemilang.

Kepala DLH Kabupaten Lebak Nana Sunjana mengatakan, pihaknya sudah mengambil sampel Kali Cibayawak untuk diuji labolatorium. Namun, ia tidak merinci lebih jauh berapa jumlah tim riset yang diterjunkan ke lokasi dan kapan waktu pengecekan dilakukan.

"Sudah. Kita menunggu hasil lab pak, sabar," kata Nana melalui pesan singkat kepada TitikNOL, Senin (8/10/2018).

Saat disinggung kembali terkait sampel untuk bahan riset tersebut, Nana mengaku sampel itu merupakan air yang berasal dari Kali Cibayawak. Ia hanya mengatakan bahwa air itu nantinya diambil untuk bahan uji coba di labolatorium.

Begitu juga saat disinggung kapan hasil dari uji lab tersebut bisa diperoleh, Nana tidak menjawab pertanyaan wartawan.

Terpisah, Sekretaris BPPKB DPAC Kecamatan Bayah Budi Supriadi mengungkapkan, permasalahan dugaan pencemaran Kali Cibayawak disinyalir kuat akibat limbah yang berasar dari PT. Cemindo Gemilang. DLH Lebak kata Budi, hendaknya bersikap transparan dalam menyampaikan hasil pengecekan dan peninjauan ke lokasi.

Baca juga: Dugaan Pencemaran Limbah PT Cemindo Gemilang, DLH Lebak Siap Terjunkan Petugas ke Lokasi

"Kenapa hanya air Kali Cibayawak saja yang diambil sampelnya, harusnya petugas DLH juga menelusuri drainase PT Cemindo Gemilang yang mengarah ke pabrik tersebut dan mengambil airnya juga. Hal itu untuk membuktikan, apakah benar limbah itu bersumber atau keluar dari drainase pabrik Semen PT Cemimdo Gemilang atau bukan," ujarnya.

Menurutnya, jika tim DLH hanya datang ngambil sampel air kali, namun dugaan penyebab keluarnya air dari drainase yang diduga bercampur limbah tidak dilakukan pengecekan, sumber keluarnya limbah yang dikeluhkan warga sekitar tidak akan dapat diketahui dari mana asalnya.

"Pertanyaannya nanti, jika terbukti air kali bercampur limbah yang mematikan ikan secara mendadak dari hasil lab itu terbukti, masa DLH langsung mau menuduh sumbernya dari PT Cemindo Gemilang. Sementara, mereka (tim DLH) tidak punya bukti hasil penelusuran dan pengecekan ke area pabrik semen itu, kan ini jadi pekerjaan dua kali nantinya," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, warga masyarakat pembudidaya ikan emas dan nila di Kampung Sindang Laut, Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, mengeluhkan limbah cair yang diduga berasal dari pabrik Semen Merah Putih PT Cemindo Gemilang.
Sebab, limbah cair yang mengalir melalui drainase dari pabrik semen tersebut menyebabkan ikan emas dan nila yang dibudidaya oleh warga banyak yang mati mendadak. (Gun/TN3)

Komentar