Rabu, 30 April 2025

Grand Opening Rumah Makan Lesehan Ibu Yustina Dihadiri Kadis Pariwisata Lebak

LEBAK, TitikNOL - Rumah makan ibu Yustina berkonsep lesehan memiliki luas 1.500 meter persegi, dengan lokasi parkir kendaraan roda dua dan empat seluas 400 meter persegi dan memiliki 12 tempat lesehan berupa gajebo.

Satu ruang rapat berkapasitas 20 orang, dan tersedia mushola telah hadir di Kabupaten Lebak tepatnya di Jalan Raya Cipanas - Rangasbitung KM 12 Desa Ciuyah, Kecamatan Sajira.

Grand Opening Rumah Makan Lesehan Ibu Yustina dihadiri oleh Kepala Dinas Periwisata Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadin.

Disela-sela kegiatan acara grand opening rumah makan lesehan Ibu Yustina, Kepala Dinas Pariwisata Imam Rismahayadin mengatakan, perkembangan pariwisata tidak hanya jumlah destinasi yang berkembang dan bertambah, tapi lanjut Kadispar Lebak ini, harus juga seiring dengan berkembangnya industri pariwisata salah satunya jasa usaha restoran yang di launcing pembukaannya sekarang yaitu rumah makan lesehan ibu Yustina.

"Ini salah satu bukti bahwa visi Kabupaten Lebak sebagai destinasi wisata unggulan nasional berbasis potensi lokal sudah sampai ke grass root dengan berkembangnya usaha sektor pariwisata mulai dari penginapan, cafe dan rumah makan,"ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak ini kepada TitikNOL, Rabu (29/12/2021).

"Bulan ini saja Pemda Lebak telah meresmikan beberapa usaha sektor pariwisata mulai kolam renang, cafe dan restoran,"terang Imam Rismahayadin menambahkan.

Dijelaskan Kadispar, dengan berdirinya rumah makan lesehan ibu Yustina yang berlokasi di Desa Ciuyah tepatnya di Jalan Raya Rangkasbitung - Cipanas - Bogor tentunya posisitioning sangat strategis sekali dalam memberikan layanan bagi wisatawan selain sebagai penyambung konektivitas antara beberapa destinasi yang ada juga persiapan mendukung proyek strategis nasional yaitu bendungan karian yang tentunya nanti akan menjadi salah satu icon objek destinasi nasional bahkan internasional.

"Berdirinya rumah makan ini kami harapkan akan mendongkrak pendapatan masyarakat sekitar desa Ciuyah dan Pajagan, nantinya pengelola dapat berkolaborasi dengan para pelaku UMKM atau IKM dan ekraf yang ada di Kecamatan Sajira. Kita tahu Sajira ini merupakan penghasil batu fosil terbesar di Banten dan perlu di ingat Sajira juga sebagai penyangga Kota Baru Maja yang notabene nya akan menjadi distrik ekonomi kreatif,"katanya.

"Kami harapkan masyarakat Lebak khususnya Sajira harus bersiap diri dan mengembangkan inovasi dan kreativitas baik itu kuliner, kriya dan juga budaya sebagai nilai jual untuk kunjungan wisatawan,"tandas Kadispar.

Intinya lanjut Kadispar, Pemda Lebak mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak pengelola restoran Ibu Yustina yang telah berkontribusi dalam mendukung percepatan sektor pariwisata.

"Ini patut kita contoh, jadi walaupun dimasa pandemi tidak menyurutkan semangat dan daya juang untuk berihtiar mengembangkan usaha, semoga bisa di ikuti oleh yang lainnya tidak hanya sektor kuliner tapi juga bisa membuat atraksi wisata buatan mau agrowisata, eduwisata ataupun rest area tematik yang terpenting terapkan sapta pesona dan protokol chse yaitu perhatikan kebersihan, kesehatan, keamanan dan tetap ramah lingkungan dan juga jaga adat istiadat kita keramah tamahan atau hosfitality nya sehingga wisatawan akan memiliki kenangan sehingga mereka (wisatawan) akan terus datang dan kembali ke restoran ini,"papar Kadispar.

"Semoga restoran ini akan menjadi icon baru di Kecamatan Sajira dan kami titip ciptakan menu khas lokal atau angkat kembali makanan makanan yang memiliki story tealing sejarah dengan tetap punya taste atau citra rasa yang unik dan enak serta lezat. Semoga restoran lesehan ibu Yustina ini semakin sukses dan eksis dan menjadi kembagaan Kabupaten Lebak,"imbuh Kadispar Kabupaten Lebak ini. (Zal/Gun/TN2)

Komentar