Jum`at, 22 November 2024

MUI Beserta Tokoh Pendiri Banten Mengutuk Keras Tindakan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Ilustrasi. (Dok: Kopkuninstitute)
Ilustrasi. (Dok: Kopkuninstitute)

SERANG, TitikNOL - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten KH. A.M Romli dan Tokoh Pendiri Provinsi Banten KH Embay Mulya Syarief mengutuk keras tindakan pelaku diduga bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).

KH A.M Romli menegaskan, bahwa tindakan teror yang mengakibatkan korban dan kerusakan tidak dapat dibenarkan atas alasan apapun ataupun agama manapun.

"MUI Banten mengutuk dengan keras tindakan pelaku peledakan bom di Makassar pagi tadi. Tindakan ini jelas-jelas tidak bisa ditolerir karena sangat tidak manusiawi dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai dari ajaran agama manapun yang diakui di negeri ini," ucap KH Romli.

Pada kesempatan tersebut, KH A.M Romli juga mendesak kepada aparat keamanan mencari dan menangkap 'aktor' intelektual serta pihak-pihak yang terkait dengan peristiwa ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

"Kami mendesak kepada aparat keamanan untuk mencari pelaku ataupun aktor dibalik bom bunuh diri tersebut. Kami juga, mendesak pemerintah memberantas jaringan terorisme di Indonesia terlebih yang berafiliasi dengan ISIS sehingga bangsa Indonedia terjamin keamanannya," ungkap pria yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Banten.

Ia menduga pengeboman yang diduga bom bunuh diri itu merupakan tindakan teror untuk menciptakan rasa takut masyarakat. Untuk itu, MUI Banten mengimbau masyarakat tidak perlu takut akan tetapi tetap waspada.

"Tindakan teror tersebut tentu menginginkan rasa takut muncul di hati kita, tetapi hal tersebut tidak boleh terjadi. Sebaliknya, kita harus kuat dan melawan segala tindakan atau aksi terorisme semacam itu," tegasnya.

Ia meyakini aparat kepolisian dapat bekerja profesional dan secepatnya menemukan pelaku tindakan teror tersebut.

Ia juga mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Banten agar tetap tenang dan damai, percayakan sepenuhnya pada Polri. Dan jangan mengaitkan peristiwa peledakan bom dengan suatu agama, kelompok atau golongan tertentu baik dari sisi pelaku maupun korban.

"Kami menyerukan kepada semua tokoh dan pemeluk agama, serta pemimpin kelompok dan golongan untuk menjaga persatuan dan kedamaian dengan terus mendorong situasi yang kondusif dan saling melindungi," tandasnya.

Pernyataan keras yang sama juga diungkapkan Tokoh Pendiri Provinsi Banten KH Embay Mulya Syarief bahwa dirinya mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang dilakukan di Gereja Katedral.

"Tindakan pelaku ini tidak bisa ditoleransi karena tidak manusiawi dan melanggar nilai-nilai ajaran agama. Akibat bom bunuh diri juga menjadikan orang lain turut menjadi korban," tegas Pimpinan Pesantren Darul Hamid, Kota Serang ini.

H Embay mengatakan, setiap tindakan kekerasan yang mengancam rusaknya harmoni sosial tidaklah bisa dibenarkan. Apalagi berupa teror dalam bentuk bom. Sebaliknya, perbuatan seperti itu harus dikutuk.

"Kekerasan dan teror bukan ajaran agama. Agama apapun tidak mengajarkan dan membenarkan hal itu," tegasnya.

Embay juga meyakini aparat kepolisian dapat bekerja profesional dan secepatnya menangkap pelaku dan mengungkap motif tindakan teror biadab tersebut. Sebab menurut dia, segala bentuk aksi terorisme tidak boleh ditoleransi dan tidak dibenarkan seluruh agama.

"Saya berharap agar aparat keamanan dapat segera mengungkap motif dibalik aksi biadab tersebut dan menangkap jaringan pelakunya," ujar dia. (HR/TN1)

Komentar