SERANG, TitikNOL – Pedagang daging sapi yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Pedagang Daging (Gapenda), akan melakukan aksi mogok jualan selama lima hari ke depan.
Aksi ini sebagai bentuk protes dari melonjaknya harga daging sapi di rumah potong maupun feedloter atau perusahaan penggemukan sapi.
Ketua Gapenda Provinsi Banten Aeng MZ mengatakan, mogok jualan akan dilakukan dari tanggal 22 hingga 26 Januari 2021. Aksi mogok dagang hanya dilakukan di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang.
"Di Pasar Rau saja pak (mogok jualannya). Dari hari jumat sampai hari selasa, mulai dari besok," katanya saat dihubungi TitikNOL, Kamis (21/1/2021).
Baca juga: Harga Meroket, Pedagang Daging Sapi di Serang Akan Mogok Massal
Ia menuturkan, harga sapi potong hidup telah merangkak naik sejak awal tahun baru. Dari harga biasa Rp43 ribu, kini naik signifikan hingga Rp48.500 perkilogram. Dampaknya, para konsumen menjerit dan terkadang protes kepada pedagang atas meroketnya harga daging sapi.
"Karena harga sapinya tinggi. Harga sapi potong hidup Rp48.500, ini kenaikannya merangkak dari Rp43 ribu, Rp44 ribu, Rp45 ribu, Rp46 ribu, Rp47 ribu, Rp48.500 sekarang. Ini konsumen mulai ngejerit dengan harga Rp120 ribu. Iya sudah koordinasi dengan mereka (asosiasi pedagang sapi Jabotabek)," tuturnya.
Pihaknya hanya berhadap, pemerintah melakukan intervensi atas melonjaknya harga daging sapi. Jika hal ini dibiarkan, maka potensi besar pengusaha daging akan bangkrut.
"Harapannya pemerintah dapat menurunkan harga sapi. Dari penggemukan sapi dari Australia. Kalau susah tidaknya nggak tahu, karena harganya tinggi. Kalau gini terus bisa bangkrut ini," jelasnya. (Son/TN1)