Jum`at, 9 Mei 2025

Pilar Turun Tangan, Kunjungi Siswi Korban Pelecehan Seksual SMK Waskito

Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Pilar Saga Ichsan. (Foto: TitikNOL)
Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Pilar Saga Ichsan. (Foto: TitikNOL)

TANGERANG SELATAN, TitikNOL - Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Pilar Saga Ichsan langsung merespons kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami siswi di SMK Waskito. Ia mengunjungi korban di rumahnya, Kecamatan Pamulang, Kamis (8/5/2025) sore.

"Kami bukan datang untuk bertanya kejadian seperti apa. Bukan bertanya lagi. Tapi kami lebih memberikan dukungan moral atas kejadian ini. Kami berada di sisi korban-korban pelecehan seksual di Tangerang Selatan. Kami memerangi dan tidak boleh kejadian seperti itu terjadi," ujar Pilar.

Ia menilai, korban sangat berani dan harus terus didampingi. Sebab tidak semua korban mau berani bicara.

"Kami memberikan semangat karena sudah berani bicara. Dan ternyata, ada juga korban lain yang berani bicara," ujar Pilar.

Saat menyambangi rumah korban, Pilar bersama sejumlah pejabat organisasi perangkat daerah, ditemui langsung korban beserta keluarganya.

"Saya sedikit ngobrol dengan korban, masih kelas 10, dan punya hobi tari. Kita akan support juga. Siapa tahu ini bakatnya sampai ke luar negeri, kita bantu," ujarnya.

Selain itu, Pilar berencana membantu korban untuk bisa kuliah bidang pariwisata sesuai minatnya.

"Kita kebetulan sedang ada komunikasi dengan beberapa kampus, siapa tahu nanti ke depan kita bisa dampingi untuk beasiswanya. Ini hadiah bagi mereka yang berani bicara," ujarnya.

Ia akan mengundang pihak SMK Waskito dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel.

"Kami posisinya akan mengawal kasus ini hingga tuntas. Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk kepolisian dan juga sekolah,’’ ujarnya.

Sekadar diketahui, seorang siswi SMK Waskito diduga menjadi korban pelecehan seksual. Kasus ini dilaporkan orangtua korban.

“Anak saya dari yang pribadi ceria, jadi pendiam, suka murung, nangis sendiri. Anak saya mengalami ketakutan untuk sekolah,” ujar perempuan berinisial D, orangtua dari korban.

Aksi dugaan asusila itu dilakukan di ruang kelas. Bahkan korban kerap diminta mengirimkan foto dan video vulgar. Kejadian terjadi pada Oktober-November 2024.

Korban sempat melaporkan ke guru bimbingan konseling (BK) sekolah, tetapi katanya tidak direspon. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polres Tangsel.

Aksi demo para siswa SMK Waskito juga sempat terjadi. Berdasarkan informasi, siswa pelaku yang diketahui senior dari korban, sudah dikeluarkan dari sekolah.(*).

Komentar