CILEGON, TitikNOL - Kemiskinan memaksa Hasbunah (75) warga Lingkungan Jeruk Tipis, RT 01 RW 03, Kelurahan Bulakan, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, tinggal digubuk reot. Mirisnya, untuk kebutuhan makan saja, Hasbunah yang tinggal sebatang kara hanya bisa berharap belas kasih dari warga setempat.
Gubuk reot yang ditempati Hasbunah terbuat dari pagar bambu dilapisi kain spanduk bekas. Gubuk itu berdiri perscis di bawah pohon melinjo.
Bahkan, di beberapa sisi dinding gubuk itu sudah terlihat berlubang, begitu pun dengan atapnya. Gubuk berukuran sekitar 2x2 meter itu sudah ditempati Hasbunah kurang lebih 30 tahun.
"Sudah puluhan tahun, 30 tahun juga ada. Cukup buat tidur, cuma barang bocor mah gentengnya itu atuh nggak bisa tidur. Terus kalo angin kencang saya kedinginan," kata Hasbunah menceritakan keadaannya kepada wartawan, Kamis (29/11/2018).
Kemiskinan memaksa Hasbunah harus tinggal di gubuk yang jauh dari kata layak untuk dijadikan tempat tinggal ini. Jangankan beras dan kompor untuk memasak, mandi sehari-hari saja Hasbunah harus menumpang di rumah saudaranya yang tak jauh dari tempat tinggal itu.
Jeratan kemiskinan tersebut ditambah dengan kondisi fisiknya yang sudah renta. Matanya sudah tak bisa melihat. Sejak matanya mengalami masalah penglihatan, ia tak pernah mendapat bantuan operasi dari pemerintah setempat.
"Sakit mah nggak (mata, red) cuma nggak bisa ngeliat. Saya juga enggak tau sakit apa ini," tuturnya.
Selama puluhan tahun hidup di gubuk reot, Hasbunah tak pernah tersentuh bantuan pemerintah. Jangankan bantuan bedah rumah, untuk makan pun ia harus menunggu belas kasih dari para tetangga.
Kondisi kehidupan Hasbunah menjadi bukti bahwa Kota Cilegon yang dikenal sebagai daerah industri ternyata masih ada masyarakatnya yang hidup jauh dari kata layak. (Ardi/TN3)