Minggu, 6 Juli 2025

Ragu Meninggal Gara-gara Covid, Suami Bongkar Kuburan Istri Usai 5 Hari Dikubur

Chahroni Warga Lingkungan Cidadap, Keluarahan Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang. (Foto: TitikNOL)
Chahroni Warga Lingkungan Cidadap, Keluarahan Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Warga Lingkungan Cidadap, Keluarahan Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang, membongkar mayat yang telah dikubur selama lima hari.

Peristiwa itu terjadi pada tanggal 26 Juli 2021. Alasan pembongkaran karena tidak ada surat resmi yang menyatakan bahwa almarhumah yang dikubur tanggal 21 Juni 2021, positif terpapar Covid-19.

“Terus terang semua anak-anak saya, terus terang ada ganjalan saja, ada yang disembunyiin apa, masih nggak bebas, masih penasaran. Anak saya minta dibuka lagi (makam dibongkar), saya menyetujui anak saya biar merasa tenang,” kata suami korban yakni Charoni saat ditemui di kediamannya, Senin (28/6/2021).

Menurut Chahroni, alasan pembongkaran makam istrinya lantaran ingin dikuburkan sesuai adat lingkungan yakni menggunakan syariat Islam. Di tambah, sejak dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten hingga meninggal, tidak ada surat keterangan resmi almarhumah terpapar Covid-19. Petugas hanya membawa surat kematian.

Ia menceritakan, istrinya masuk ke RSUD Banten pada tanggal 9 Juni 2021, untuk berobat darah tinggi dan asma. Namun setalah masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Banten, korban sama sekali tidak dapat ditemui.

Ia memaparkan, istrinya dirawat selama 11 hari, hingga akhirnya dibawa pulang dengan mobil ambulance dan dalam kondisi tak bernyawa. Setelah lima hari dikebumikan, pihak anak ada yang merasa ganjil dengan penguburan yang dinilai tidak sesuai dengan adat istiadat warga setempat.

“Penguburan awal hari senin tanggal 21 Juni, penguburan kedua setelah 5 hari pemakaman,” ungkapnya.Ia mengaku mendapat keterangan istrinya terpapar covid-19 pada saat ramai membongkar makam. Tetapi, kejelasan itu hanya diinformasikan melalui WhatshApp, tidak surat resmi.

Usi dibongkar, mayat itu dimandikan, dishalatkan dan dikebumikan sesuai budaya masyarakat setempat. Kemudian almarhum dikuburkan di makam yang sama dari awal.

Hingga saat ini, surat itu belum dipegang olehnya. Dengan kondisi yang sudah ramai, pihak keluarga berencana akan mendatangi RSUD Banten untuk meminta kejelasan.

“Mau nanyain yang sebenarnya ke rumah sakit. Ya memang dikabarinnya begitu (kena covid-19 pas mau bongkar). Tapi nggak ada surat, hanya surat kematian. Jadi nggak ada bukti istri saya kena covid-19. sampai sekarang belum, cuma di WA (WhatshApp),” tutupnya. (Son/TN1)

Komentar