SERANG, TitikNOL – Kholidah, ibu dari Rahmat (19), warga Kampung Cilowong Cigengge, RT/RT 16/07, Kelurahan Cibendung, Kecamatan Taktakan, penderita kanker tulang yang membutuhkan bantuan, mengaku kecewa dengan Wali Kota Serang Syafrudin.
Kekecewaan itu terjadi, lantaran janji Wali Kota Serang yang akan fasilitasi Rahmat Andrian berobat ke Jakarta hingga sembuh, tidak kunjung ditepati. Padahal, Rahmat sangat membutuhkan bantuan biaya untuk proses pengobatan lanjutan.
Saat ini, Kholidah mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. Janji Wali Kota Serang yang akan memfasilitasi kendaraan dan kebutuhan lainnya saat berkunjung ke kediamannya beberapa waktu lalu, hingga kini belum diterimanya.
"Awalnya sih berjalan lancar gitu saja, anak saya dianterin sampai Jakarta pakai ambulans Puskesmas Taktakan. Namun itu berjalan hanya lima kali saja. Setelahnya, katanya nggak bisa ngantar sampai ke Jakarta lagi," kata Kholidah saat ditemui di rumahnya, Kamis (6/2/2020).
Saat ini kata Kholidah, dirinya terpaksa menggunakan transportasi umum untuk membawa anaknya berobat ke Jakarta. Pasalnya, kondisi Rahmat masih belum membaik dan masih merasakan sakit di kakinya yang kini sudah diamputasi.
"Iya kang, anak saya ngeluh sakit saja, apa lagi sekarang semakin parah dan suka ngerasain sesak di dadanya dan lain-lain. Sekarang saya pakai transportasi umum lagi, katanya ambulans Puskesmas enggak bisa nganter ke sana lagi. Kata orang Puskesmasnya kalo ada yang sakit atau lahiran, ambulannya harus dipakai karena cuma ada satu," keluhnya.
Kholidah pun sempat menanyakan perihal tersebut kepada Kepala Puskesmas Kecamatan Taktakan. Namun dari pihak Puskesmas menyarankan, agar dirinya menghubungi Camat Taktakan.
"Pernah saya tanyain sama kepala Puskesmas Taktakan, katanya suruh ke Pak Camat, pas saya tanya pak Camat tapi dibalikin lagi suruh ke Puskesmas lagi," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Pemkot Serang juga menjanjikan akan memberikan kaki palsu yang sangat diinginkan oleh anaknya. Namun hingga saat ini, kaki palsu tersebut belum juga diberikan oleh Pemkot.
"Anak saya juga nanyain saja itu kaki palsunya. Katanya nanti ada orang Dinsos yang mau ngukur kaki anak saya, tapi sampai sekarang belum ada saja," tukasnya. (Gat/TN2)