Terjebak Banjir di Pandeglang, Empat Orang Meninggal di Dalam Mobil

Ilustrasi banjir bandang. (Dok: viva)
Ilustrasi banjir bandang. (Dok: viva)

SERANG, TitikNOL - Akibat hujan deras yang mengguyur sejak malam tadi dan menyebabkan banjir di Banten, sudah menelan korban jiwa.

Empat orang meninggal dunia lantaran terjebak di dalam mobil, saat banjir bandang di kawasan Carita, Kabupaten Pandeglang.

Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Agus Hendy saat ditemui di kantor BPBD Provinsi Banten.

"Empat orang yang  meninggal di dalam mobil terkena banjir bandang empat orang. Ibu, sopir dan dua  anak, sampai sekarang kita masih melakukan pendataan jumlah korban keseluruhan," kata Agus, kepada wartawan, Senin (25/7/2016)

Dari informasi yang dihimpun, korban ditemukan pada pukul 24.15 WIB. Di dalam mobil Xenia warna putih Nopol B.1892 BRH. bertempat di depan Hotel Wira Carita yang terjebak banjir lumpur.

Korban ditemukan saat tim gabungan babinsa dan polisi melakukan patroli. Mereka menemukan satu unit mobil  Xenia dengan mesin dalam keadaan hidup yang terjebak banjir lumpur dan tidak bisa bergerak. Dugaan sementara meningal akibat keracunan AC.

Dari keterangan masyarakat, lanjutnya, mobil tersebut terseret arus di Kampung Cangkara, Desa Sukajadi, Kecamatan, Carita. Mobil sempat terseret karena derasnya arus air. 

"Untuk data nanti kita berikan lebih lanjut, kita perlu memastikan terlebih dahulu," ujarnya.

Untuk diketahui, bencana banjir kembali menerjang sejumlah wialayah di Provinsi Banten. Informasi yang dihimpun, beberapa daerah yang terkena terjangan banjir tersebut diantaranya, Cigading, Ciwandan, Anyer, Cinangka, Sirih, Pasauran, Carita dan Labuan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencama Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, untuk wilayah Kabupaten Serang, yang terkena banjir Kecamatan Anyer. "Ada tiga desa yang terkena terjangan air, dua rumah hancur, sampai sekarang untuk kerugian dan korban masih kita lakukan pendataan," ujar Sukmana.

Sukma menjelaskan untuk di Anyer, banjir terjadi karena hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa jam kemarin. Volume air sungai yang meningkat tajam di tambah rob, sehingga air sungai tidak tertampung ke laut. 

"Akibatnya, air meluap ke permukiman masyarakat,"ungkapnya. (Meghat/rif)

TAG banjir
Komentar