Jum`at, 22 November 2024

Terkena Dampak Covid-19, Mahasiswa UIN Banten Minta Uang Kuliah Digratiskan

Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten. (Foto: TitikNOL)
Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, mendesak pihak kampus untuk menggratiskan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) semester depan.

Ketua Forum Silaturahmi Organisasi Eksternal (FSOE) UIN Banten, Dede Ruslan mengatakan, di tengah pandemi saat ini membuat kesulitan perekonomian keluarga akibat dampak Covid-19.

"Dari dampak pandemi Covid-19 ini, banyak orang tua mahasiswa yang terkena PHK. Namun bukan hanya pekerja yang terkena PHK saja, mulai dari sektor informal, buruh serabutan dan pengangguran pun ikut terdampak dari virus ini," kata Dede, Selasa (9/6/2020).

Dede menjelaskan, saat ini tidak adanya kuliah secara fisik atau tatap muka, sehingga mahasiswa tidak menggunakan fasilitas kampus. Maka pihaknya mendesak, agar adanya penggratisan pembayaran UKT pada semester depan.

"Kami kan tidak menggunakan fasilitas kampus semenjak kampus diliburkan karena adanya pandemi Covid-19. Di tambah lagi kami harus mengeluarkan kuota yang cukup banyak untuk melakukan kuliah online, yang kami nilai tidak efektif," jelasnya.

Pihaknya pun mendesak, agar pihak kampus dapat memahami akan hal tersebut, sehingga dapat membantu meringankan ekonomi keluarga dari mahasiswa. Pihaknya juga mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa, apabila tuntutannya tersebut tidak terpenuhi.

"Kami mendesak agar pihak kampus untuk memahami akan hal ini. Apabila tuntutan kami tidak ada respon maupun tidak terpenuhi, kami akan melakukan demonstrasi di kampus bersama ribuan mahasiswa lain yang keberatan terkait pembayaran UKT," tegasnya.

Senada dengan Dede, Koordinator Umum KMS 30, Fikri Maswandi mengatakan, pada semester ini mahasiswa sudah terlanjur melakukan pembayaran UKT namun tidak menikmati sepenuhnya fasilitas kampus.

"Idealnya pihak kampus harus mendistribusikan fasilitas daring seperti paket data, ini menjadi keresahan bersama juga. Kami pun menolak kuliah semester depan tidak mesti pembayaran UKT lagi," kata Fikri.

Selain itu, kata Fikri, pihak kampus juga harus menyediakan fasilitas kuota bagi mahasiswa yang saat ini membutuhkan hal itu untuk melakukan kuliah online.

"Atas kondisi itu tidak ada alasan mahasiswa untuk tidak menolak pembayaran UKT semester depan. Dan kampus harus menyediakan kuota bagi mahasiswa yang melakukan kuliah online," tukasnya. (Gat/TN1)

Komentar