SERANG, TitikNOL - Gubernur Banten Rano Karno mengungkapkan, angka tuna aksara di Banten setiap lima tahun mengalami penuruan yang siginifikan. Maka dari itu, program Taman Baca Masyarakat (TBM) di desa-desa yang ada di delapan kabupaten/kota harus ditingkatkan.
"Pada tahun 2010 ada sekitar 218 ribu dan kita sudah mampu turunkan tinggal sisanya 55 ribu. Lalu, pada 2012 tingal 35 ribu. Tentu ini sebuah prestasi yang terus harus ditingkatkan kedepannya," kata Rano dalam kegiatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke 51, di Lapangan Mesjid Albantani, Kota Serang, Rabu (28/9/2016).
Ia pun menyampaikan, program TBM harus dikelola bersama dengan pengembangan ekonomi, dimana para pedagang yang belajar membaca mampu meningkatkan minat baca sekaligus mengembangkan ekonomi.
"Ini kan harus dikelola dengan ekonomi juga dan Kalau kita hitung 55 ribu berarti kan satu tahun 20 ribu penuruannya. Makanya tadi bu Saidah minta modal. Ini kan bisa jadi suatu pengembangan," ungkapnya.
Kendati demikian, Rano mengakui masih banyak di desa desa yang tuna aksara. Ia berharap, penempatan TBM di desa mampu menurunkan angka tuna aksara.
"Memang masyarakat tradisional masih banyak. Makanya TBM di desa desa harus ditingkatkan,” pungkasnya.(Meghat/Rif)