Tunjuk Novran Jadi Dirut BPRS Cilegon Mandiri, Wali Kota Helldy: Perbaiki Keuangan

Wali Kota Cilegon Helldy Agustian foto bersama dengan Dirut dan Komisaris BPRS Cilegon Mandiri. (Foto: TitikNOL)
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian foto bersama dengan Dirut dan Komisaris BPRS Cilegon Mandiri. (Foto: TitikNOL)

CILEGON, TitikNOL - Wali Kota Cilegon Helldy Agustian resmi mengangkat Novran Erviatman Syarifuddin sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Cilegon Mandiri dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB), Rabu (15/12/2021).

"Melihat dari laporan keuangan bahwa NPF rasio pembiayaan bermasalah di BPRS CM itu kurang lebih 41,57 persen, sementara perbankan itu rata-rata di bawah 3 persen maksimal 5 persen, ini udah abnormal. Ini 41,57 persen berarti sudah dalam pengawasan OJK, makanya ini perlu, urgent diganti sama orang-orang yang profesional, " kata Helldy Agustian kepada wartawan di ruang rapat Wali Kota Cilegon, Rabu (15/12/2021).

Helldy berharap, Novran memperbaiki persoalan serta mampu menekan belanja dan mengongkrak pendapatan di BPRS CM tersebut.

"Kami berharap ini harus berubah pola pikir, niatan dan segala macem. Kemudian yang kedua adalah harus profesional, kalau memang ini tidak drive man and drive pres gimana menekan cost menaikan profit, kemudian segmentasinya apa harus jelas, jangan ibaratnya orang-orang yang pinjam di BPRS ini yang udah over limit di perbankan lainnya, " imbuhnya.

"Saya sudah cek ke beberapa daerah pada saat kunjungan BPRS itu profit, bukan merugi, dah intinya itu," jelas Helldy.

Sementara Dirut PT BPRS Cilegon Mandiri Novran Erviatman Syarifuddin mengatakan dengan modal pengalamannya selama 12 tahun di perbankan konvensional ia optimis bisa menyelesaikan persoalan yang ada.

"Tentunya hal ini harus segera diselesaikan karena akan berdampak pada pendapatan bagi perbankan, terutama akan menggerus cadangan untuk mengcover kredit yang dikategorikan macet dari kol 3 sampai kol 5. Hampir penyelesaian kredit macet itu saya rasa dengan syariah atau konvensional tidak jauh berbeda," ujarnya. (Ardi/TN2)

Komentar