Minggu, 8 September 2024

Warga Kota Serang Keluhkan Peredaran Uang Palsu Jelang Nataru

Hardi (28), seorang warga di Kota Serang saat menunjukan uang palsu. (Foto: TitikNOL)
Hardi (28), seorang warga di Kota Serang saat menunjukan uang palsu. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Hardi (28), seorang warga di Kota Serang mengeluhkan adanya peredaran uang palsu menjelang natal dan tahun baru (Nataru).

Peristiwa itu dialami Hardi pada saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Jalan Petir-Serang, Kelurahan Cilaku, Kecamatan Curug, Kota Serang.

Ia menceritakan, peredaran uang palsu diketahui saat membayar kepada petugas SPBU. Tiba-tiba uangnya ditolak karena berbeda dengan uang pecahan lain.

"Ketahuan palsu saat mau bayar BBM. Uang saya kan pecahan Rp5 ribu dua lembar dan Rp10 ribu dua lembar. Nah uang Rp10 ribu selembar gak diterima karena palsu," katanya, Rabu (20/12/2023).

Ia menyebutkan, warna dan tulisan antara uang palsu dan uang asli sangat kontras. Namun secara sekilas terlihat sama.

Dengan kejadian itu, kata Hardi, uang Rp10 ribu yang palsu dikembalikan petugas SPBU. Sehingga terpaksa merogoh kantongnya lagi.

"Memang beda, dari warna dan tulisan di uang. Lalu saat diraba ada perbedaan antara uang palsu dan asli," paparnya.

Ia mengaku tidak mengetahui uang palsu tersebut bersumber dari mana. Sebab sebelumnya dirinya sempat bertransaksi di tiga tempat.

"Nggak tahu dari mana. Saya sudah belanja di tempat ikan, beli rokok sama tukang sayuran," ujarnya.

Ia berharap pemangku kebijakan yang menangani uang palsu bisa menggelar razia. Terlebih tindakan itu dinilai merugikan masyarakat.

"Harus ada razia gitulah, ini bukan soal nilainya, tapi kan soal jaminan tramsaksi aman dan nyaman," tutupnya. (Son/TN3)

Komentar