Selasa, 26 November 2024

Jelang Pilgub Banten 2017

Diapresiasi Budayawan, Rano Karno Bertekad Bangkitkan Budaya Banten

Calon Gubernur Banten petahana Rano Karno saat bertemu warga Tangerang. (Foto: TitikNOL)
Calon Gubernur Banten petahana Rano Karno saat bertemu warga Tangerang. (Foto: TitikNOL)

TANGERANG, TitikNOL – Calon Gubernur Banten petahana Rano Karno, memiliki keinginan untuk membangkitkan budaya di Banten. Disela pertemuan dengan budayawan Mustaya Nata Diredja, Rano menyebut jika budaya di Banten cukup kaya dan beragam.

"Jika kita membaca sejarah, perpaduan antara religiusitas dan kebudaya di Banten cukup beragam. Saya ingin membangunkan itu karena itu menjadi identitas kebantenan yang bisa dijual," jelas Rano di sanggar budaya Lodaya di kelurahan Jatiuwung, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, Selasa (13/12/2016).

Menurut Rano, Banten merupakan provinsi yang kaya akan budaya, maka perlu adanya wadah untuk menampung peninggalan kebudayaan Banten seperti Museum. "Banten itu kan luar biasa kekayaan budayanya, tapi musium aja enggak punya. Makanya dengan susah payah pendopo lama saya jadikan museum," ungkapnya.

Rano yang juga seorang budayawan, sangat menginginkan adanya sebuah museum di Banten."Kalau gak ada musium dimana generasi selanjutnya akan belajar dan melihat peninggalan kebudayaan leluhurnya," ujarnya.

Untuk mendorong kecintaan terhadap kebudayaan, Rano menegaskan perlu adanya ruang-ruang pentas dan ekspresi para budayawan dan seniman. "Kerja-kerja budaya harus kita fasilitasi agar Banten bisa mengangkat identitasnya," tambahnya.

Rano pun meyakini, bahwa pentingnya taman budaya di Banten sebagai wadah untuk pementasan, festival budaya dan kegiatan lainnya yang produktif. Selain itu, Rano juga menginginkan komunitas-komunitas atau sanggar kebudayaan bisa tembuh.

"Karena mereka inilah sejatinya yang mendorong dan meramaikan taman budaya," tegas Rano.

Sementara itu Budayawan Banten Mustaya Nata Diredja berpendapat, bahwa ruhnya Nusantara adalah Banten dengan berbagai bukti sejarah yang ada. "Indonesia itu ruhnya adalah Banten," ujarnya.

Mustaya juga menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap peninggalan sejarah. Untuk itu ia sangat mendukung adanya musium. "Saya prihatin melihat patung Sultan Ageng Tirtayasa bercecer tidak terurus, karena tidak adanya tempat," ungkapnya.

Ia pun meyakini, Rano bisa membawa kebudayaan Banten jaya dan eksis dimata nasional dan internasional. (Meghat/red)

Komentar